Mohon tunggu...
MIHDAR
MIHDAR Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer

Pendiri Yayasan Aman Sentosa Sejahtera, pendiri Pondok Pesantren AL-BAHA, pendiri Rumah Yatim Dhu'afa LAN TABURO, pendiri Rumah Qur'an ATS-TSAQOLAIN, Ketua Poktan Bumi Tani Anugerah, Owner Rumah Makan BEBEK HAJI MIHDAR, penulis, pegiat UMKM dan Pemerhati sosial.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Konsepsi 2.2.1: Tazdkiroh Untuk Andra Soni - Ahmad Dimyati Natakusuma dan Ratu Zakiyyah - Najib Hammas

28 November 2024   12:52 Diperbarui: 29 November 2024   05:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua : Niatkan semuanya untuk ibadah, kita hidup ini harus memperbanyak ibadah, ibadah bukan hanya menegakan sholat, mengeluarkan zakat,sodaqoh, dan berinfaq, ibadah bukan hanya menjalankan puasa di bulan Ramadhan, ibadah juga bukan hanya bagi mampu melaksanakan ibadah haji ke baitullah, ibadah juga bisa dengan cara menjalankan amanah yang telah diembankan dan dipercayakan oleh masyarakat kepada pemimpinya dengan cara yang benar.

Adapun yang ketiga adalah pergunakan kedua (2) mata dengan maksimal untuk melihat dan memperhatikan warga, pergunakan dengan maksimal kedua (2) telinga untuk mendengarkan keluh kesah warga, dengarkan saran dan masukan masukan baik dari warga, pergunakan mulut  yang hanya satu (1) dengan meminimalkan bicara, berbicara hanya seperlunya, berbicara yang baik baik saja, berbicara dengan sopan dan santun jangan berlebihan dalam berbicara. 

Intinya perbanyak melihat dan mendengar jangan memperbanyak berbicara dengan berbagai macam retorika untuk membenarkan dirinya sendirinya dengan kata lain sedikit bicara banyak bekerja. 

Beginilah idealnya seorang pemimpin.

Inilah yang saya maksud dengan Konsepi 2.2.1 dalam judul tulisan ini.

Mentup tulisan ini, saya sertakan sambutan Abu Bakar atas kepercayaan umat Islam kepada dirinya. Adapun isi pidato itu adalah:

"Wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, bantulah (ikutlah) aku, tetapi jika aku berlaku salah, maka luruskanlah! Orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak dari padanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan haknya kepadanya. Maka hendakklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bila mana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu mematuhiku. Berdirilah (untuk) shalat, semoga rahmat Allah meliputi kamu."

Sekian

Ditulis oleh MIHDAR 

Ketua Poktan BuTa  : Bumi Tani Anugerah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun