Mohon tunggu...
kanggo kowe
kanggo kowe Mohon Tunggu... Jurnalis - saya penulis lepas, jurnalis, kolumnis , Kontributor di beberapa media
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Money

Hidup, Bertahan Tak Perlu Gengsi

16 April 2020   13:09 Diperbarui: 16 April 2020   13:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BISNIS GORENGAN- Lulus SMA SMA, RR  ketika ia masih berusia 16 tahun, ia mulai berjualan gorengan. Saat itu di tahun 2009, ia adalah seorang remaja yang senang memasak, melihat sebuah peluang usaha dari menjual gorengan. Diawali dari orang-orang terdekat seperti teman-teman sekolahnya dan ia mengawali bisnis berpotensinya ini secara otodidak.

Gorengan memang salah satu jenis jajanan dengan varian yang menggoda selera para penikmatnya, dan Anda tentu bisa menemukannya hampir di setiap jalan.


Banyak pedagang menjajakan gorengan dan banyak pula konsumen yang setiap harinya membeli gorengan.
Ide bisnis untuk berjualan gorengan memang tidak bisa dipungkiri merupakan sebuah ide yang cemerlang, tentu juga dengan modal yang minim, setiap orang bisa melakoninya.


Dialah RR   yang berhasil dengan usaha gorengannya, meski masih berusia 19 tahun dan baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas Al Hikmah Surabaya.


Menurutnya, gorengan adalah sebuah potensi bisnis yang baik dan sangat menjanjikan.

Jiwa bisnis Riyadh Ramadhan ternyata sudah ada sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu ia menjual mainan anak-anak dan gambar tempel.
Konsumen dan pelanggannya tentu saja teman-teman sekelas dan satu sekolah.
Inspirasi untuk berjualan ia dapatkan dari sang orangtua yang juga memiliki bisnis dalam mengelola lembaga pendidikan.
Usahanya ini tentu mendapat restu dan izin dari kedua orangtuanya. Walau awalnya ia merasa malu ketika berjualan kepada teman-temannya karena ada beberapa ejekan yang ia dapatkan dari mereka, namun ia tetap berpikir positif bahwa ia melakukan usaha yang halaL.
Ia terus mengembangkan bisnisnya dan tak menghiraukan setiap cercaan yang pernah ia dapatkan.
Sekitar satu tahun berikutnya, jualannya begitu laris dan ia memiliki ide untuk membuka sebuah caf gorengan di sebuah malldari setiap keuntungan yang ia dapatkan dari jualan sebelumnya.

Tambahan dari orangtua juga memberikan supportlebih bagi Riyadh Ramadhan sekaligus memberi suntikan semangat untuk berusaha semakin giat.

Dengan nama Go Crunz, ia memberi nama caf gorengannya tersebut dengan berbagai menu tambahan dan kreasinya sendiri seperti kentang, jamur, otak-otak ikan, selain gorengan yang biasa ia buat, termasuk beragam varian minuman.
Satu kotak gorengan berisi 5 gorengan, ia hargai sekitar Rp6 ribu hingga Rp9 ribu.
Ternyata banyak pelanggan yang menyukai dan terus datang ke caf GO Crunz.
Tak lama kemudian karena laris manis dan banyak pelanggan, ia mampu membuka gerai dua gerai berikutnya sehingga ia memiliki total 3 gerai.
Omzet dari ketiga gerai tersebut mencapai Rp120 juta per bulannya dengan lama sekitar 40 persen dari omzet tersebut.

Di tahun 2010, RR  menawarkan kemitraan usaha dan kini ia memiliki 12 gerai usaha yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun