7.Kompor & Trangia
Kita biasa membawa kompor gas kecil ketika mendaki gunung dan tidak mengandalkan api unggun.Trangiaadalah kompor berbahan bakar spiritus lengkap dengan tempat memasak nasi dan lauk-pauk plus teko kecil untuk memasak air hangat. Biasanya kita membawa dua kompor dan satu trangia. Jadi memasak bisa lebih cepat.
8. Sandal Gunung
Siapa bilang ke gunung enggak boleh pakai sandal? Boleh kok, asalkan dipakainya bukan pas mendaki, tetapi saat sedang isthirahat di camp. Kan enggak asik mau keluar masuk tenda untuk ambil barang dan masak tapi pakai sepatu. Bukannya apa-apa. Sandal gunung memang kurang aman dipakai untuk mendaki dan resiko cedera nya lebih besar. Kalau tidak punya sandal gunung, di camp bisa pakai sandal jepit koko.
9.Jaket Windbreaker
Kalau ke gunung jangan pakai sweater yang terbuat dari wol. Iya sih hangat, tapi ketika hujan dan terkena air, jaketnya jadi berat dan susah kering. Pilihlah jaket windbreaker yang juga dijual di toko-toko outdoor gear. Jaket windbreaker ini memang didesign tahan air / waterproof tetapi tetap hangat di dalamnya. Saya senang mengoleksi jaket windbreaker warna-warni.
10. Sarung Tangan
Beli aja sarung tangan murah di tepi-tepi jalan. Soalnya sarung tangan yang ini untuk dipakai jalan mendaki. Ketika mendaki banyak gerakan memanjat dan kita harus memegang kayu atau tumbuhan yang ada di dekat kita sebagai pegangan. Kalau tidak jeli, kita bisa terkenal tumbuhan yang membuat tangan kita jadi gatal dan panas. Amannya ya pakai sarung tangan kan?
11. Headlamp
Ketika melakukan pendakian di malam hari atau summit attack dari subuh, pastinya butuh lampu untuk menerangi jalan. Headlamp juga memudahkan pergerakan kita karena dilingkarkan ke kepala. Jadi yang dibawa naik gunung adalah headlamp bukan senter ya.
12. Peta, Kompas & Peluit