Ketiga, Lingkungan areal pertanian organik tidak terisolasi. Penanaman tanaman organik pada lahan yang tidak terisolasi dengan lahan anorganik akan menjadi sasaran inang hama penyakit. Oleh karena itu harus ada kebersamaan untuk menuju pertanian organik.
Keempat, Hasil produksi lebih sedikit. Hasil pertanian organik masih di bawah hasil pertanian anorganik. Secara kuantitas seringkali terlihat lebih sedikit, tapi jika di konversikan dengan nominal sebenarnya lebih menguntungkan pertanian organik.
Kelima, Penyampaian informasi masih terbatas. Informasi tentang pertanian organik saat ini tidak segencar era tahun 2000an. Karena pertanian organik banyak kendala di lapangan.Â
Belum lagi pemahaman masyarakat yang sangat minim dan tidak ada penyuluhan yang intensif dari dinas pertanian. Karakteristik petani di Indonesia condong meniru cara bertani yang lebih menguntungkan dan mudah aplikasi. Jika pengaplikasian sulit dan keuntungan tidak berbeda secara signifikan, sulit petani beralih ke pertanian organik.
Akhirnya, bergantung pada diri kita masing-masing jika ingin hidup lebih sehat harus beralih mengkonsumsi makanan organik. Jika permintaan masyarakat meningkat, petani juga antusias menanam tanaman organik.
wassalam
           Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H