Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertanian Organik Menguntungkan, Kenapa Kurang Diminati?

17 Mei 2018   08:57 Diperbarui: 17 Mei 2018   09:30 3540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://fauzi-ghazali.blogspot.co.id

Ketiga, Lingkungan areal pertanian organik tidak terisolasi. Penanaman tanaman organik pada lahan yang tidak terisolasi dengan lahan anorganik akan menjadi sasaran inang hama penyakit. Oleh karena itu harus ada kebersamaan untuk menuju pertanian organik.

Keempat, Hasil produksi lebih sedikit. Hasil pertanian organik masih di bawah hasil pertanian anorganik. Secara kuantitas seringkali terlihat lebih sedikit, tapi jika di konversikan dengan nominal sebenarnya lebih menguntungkan pertanian organik.

Kelima, Penyampaian informasi masih terbatas. Informasi tentang pertanian organik saat ini tidak segencar era tahun 2000an. Karena pertanian organik banyak kendala di lapangan. 

Belum lagi pemahaman masyarakat yang sangat minim dan tidak ada penyuluhan yang intensif dari dinas pertanian. Karakteristik petani di Indonesia condong meniru cara bertani yang lebih menguntungkan dan mudah aplikasi. Jika pengaplikasian sulit dan keuntungan tidak berbeda secara signifikan, sulit petani beralih ke pertanian organik.

Akhirnya, bergantung pada diri kita masing-masing jika ingin hidup lebih sehat harus beralih mengkonsumsi makanan organik. Jika permintaan masyarakat meningkat, petani juga antusias menanam tanaman organik.

wassalam

                       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun