Keempat, lingkungan menjadi sehat. Dengan pertanian organik keseimbangan ekosistem terjaga. Sistem  pertanian organic mensyaratkan organisme pengganggu tanaman selagi masih di bawah ambang batas ekonomi tidak perlu di basmi.Â
Karena organisme yang ada akan memberi keseimbangan pada organisme yang lain. Jika organisme di basmi dengan pestisida anorganik secara sporadis, semua organisme baik yang menguntungkan maupun merugikan ikut juga mati, ini mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan.
Kelima, memperbaiki dan menjaga pH tanah, mengurangi limbah pertanian, kualitas air aman di konsumsi, meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, meminimalisir mikroorganisme pengganggu tanah.
Prinsip dasar pertanian organik menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movement) adalah sebagai berikut :
Prinsip Kesehatan, prinsip pertanian organik harus melestarikan dan menyehatkan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai kesatuan yang harmoni. Prinsip Ekologi yaitu Pertanian organik harus di dasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Prinsip Keadilan, Prinsip ini harus menjamin pertanian organik akan membawa keadilan bagi petani, pekerja, penyalur, pedagang dan konsumen.
Prinsip Perlindungan. Sistem pertanian organik harus didasarkan pada tanggungnjawab untuk melindungi kesehatan konsumen.
Kendala Pertanian Organik
Pertanian organik di samping banyak kelebihan, tapi juga menyimpan banyak kekurangan. Pertama, Persepsi dari masyarakat pupuk organik hanya sebagai pupuk pendamping pupuk kimia.  Karena adanya target produksi  yang tinggi.Â
Petani di Indonesia seringkali tidak mau berspekulasi untuk beralih ke pertanian organik, mereka beranggapan bertani anorganik sudah menguntungkan. Memang untuk beralih menjadi petani organik tidak mudah. Lahan pertanian akan mengalami masa kritis, minimal 3 kali panen. Pada masa kritis ini panen hasil pertanian bisa turun sampai 50% daripada panen sebelumnya.