Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inilah 3 Alasan Kenapa "Misting" Berpotensi Jadi Tren 2021

6 Januari 2021   14:34 Diperbarui: 6 Januari 2021   14:41 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah di Thailand sedang makan siang memperhatikan protokol kesehatan (dok. republika)

Awal tahun 2021 menjadi hari yang begitu mendebarkan bagi semua orang tua. Pasalnya pemerintah memperbolehkan sekolah untuk memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka. Para orangtua yang harus menyiapkan segala perlengkapan untuk anak-anaknya. Termasuk membeli misting  atau kotak makan yang unik-unik untuk anaknya. Akankah misting  ini menjadi tren 2021?

Sejujurnya kata misting ini bukan kata baku melainkan kata serapan. Entah dari mana tapi sebagai orang sunda saya sering menggunakan misting  untuk nama lain dari kotak makan. Jika ingin mencari padanan misting mungkin kompasianer lebih cepat telusuri kata "rantang". Maka disanalah kata yang paling tepat dan sesuai kamus KBBI.

Stop! Jangan membahas KBBI! Saya bukan Ivan Lanin ataupun Daeng Khrisna. Jika dibaca oleh beliau-beliau ini habislah riwayat saya. Lebih baik menganggukkan kepala saja jika diberi kritik cabai oleh para pakar itu.

Mari kita bahas misting ini kenapa bisa menjadi tren 2021.

November lalu, Menteri Pendidikan mengumumkan tentang dibolehkannnya kegiatan belajar mengajar tatap muka di semester genap atau awal tahun 2021. Tentu dengan berbagai pertimbangan yang sangat ketat.

Adanya kesepakatan di antara ketiga pihak, yaitu pemda, sekolah, dan perwakilan orang tua. Menurut rumpian ibu-ibu, saya pernah mencuri dengar jika ibu-ibu tidak tega melepas anak-anaknya ke sekolah. Rasa takut dan khawatir bersatu padu menghilangkan rasa percaya kepada sekolah.

Akankah sekolah menjamin kesehatan anak-anaknya? Bagaimana dengan interaksi dengan teman-teman sekelasnya? Bagaimana nanti jika terkena?

Jika diteruskan mungkin pertanyaan ibu-ibu ini tidak ada habisnya. Lanjutkan saja ke misting.

Tentu kita berharap pandemi ini segera berakhir. Menteri Pendidikan dalam SKB 4 Menteri mengatakan bahwa diskresi pembukaan sekolah diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Pertimbangan yang paling utama adalah belum membaiknya kasus covid-19 di negeri tercinta ini.

Wahai corona, pergilah!

Menurut saya, kebijakan ini merupakan langkah yang baik. Kenapa? karena kalau kita tetap menunggu terus tanpa ada visi ke depannya. Maka pendidikan Indonesia akan kaget bukan kepalang. Persis seperti kegiatan yang diubah secara drastis dari mulai tatap muka menjadi dalam jaringan.

Jika benar nanti mayoritas sekolah di Indonesia sudah bisa tatap muka. Bukan tidak mungkin beberapa "perabotan pencegah" menyebarnya virus corona bakal jadi tren 2021. Salah satu yang bisa berpotensi menjadi tren 2021 adalah misting atau kotak makan siang atau kotak makan atau lunch box.

Apapun itu panggilannya, barang ini pasti akan menjadi hal yang bisa berpotensi viral dan "dikreatifkan" oleh para pengusaha. Ketika banyak orang yang mulai melirik misting maka secara otomatis pergerakan bisnis sektor peralatan makan menjadi cepat.

Sekali viral akan terus menjadi lahan usaha yang segar. Mulai dari warna yang dibuat lucu (adakah warna yang lucu?), unik, menarik, dan kreasi lainnya.

Kenapa kemudian misting ini akan menjadi tren 2021?

Pertama, memenuhi protokol kesehatan

Sekolah di Thailand sedang makan siang memperhatikan protokol kesehatan (dok. republika)
Sekolah di Thailand sedang makan siang memperhatikan protokol kesehatan (dok. republika)

Jika sudah berbicara syarat dan kewajiban si murid untuk sekolah tatap muka. Bagaimana lagi coba? Setiap orang tua akan menyiapkan "misting" terbaik untuk anak-anaknya. Kualitas terbaik dan bisa terhindar dari virus corona.

Mungkin sampai rela membeli dari toko online terbaik sekalipun mahal harganya. Begitulah orang tua.

Kedua, mengikuti banyak orang

remaja membawa kotak makan untuk makan siang di Cina (dok. tribun)
remaja membawa kotak makan untuk makan siang di Cina (dok. tribun)

Tentu tiap anak akan membawa bekal masing-masing, khususnya anak sekolah dasar. Sang anak pun melirik "misting" teman-temannya. Ada yang bermotif spiderman, sailormoon, popeye, naruto, dan tokoh kesukaan di dunia anak lainnya.

Jiwa meminta si anak pun berkobar. Keinginan untuk seperti anak lainnya harus dipenuhi oleh orang tuanya. Akhirnya orang tua terpaksa membeli.

Ketiga, sekali viral tetaplah viral.

Murid di China pakai topi viral physical distancing (dok. liputan6)
Murid di China pakai topi viral physical distancing (dok. liputan6)

Yah, namanya juga Endonezya. Ketika sudah viral maka viral berhari-hari. Semua akun media sosial pasti membahasnya. Menurut saya ini adalah viral yang positif.

Kenapa? karena bisa membuka peluang bisnis baru dan tentunya menghidupkan UKM yang sempat mati suri saat pandemi. Diharapkan ekonomi pun membaik dengan adanya tren-tren positif.

Semoga bisa bermanfaat.

Terima kasih sudah meluangkan untuk membaca tulisan saya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun