Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membaca Virus Mutasi dengan Kacamata Literasi

5 Januari 2021   07:22 Diperbarui: 5 Januari 2021   08:08 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi virus corona (dok. kompas.com)

Berita awal tahun memang selalu bikin heboh. Masih ingat tahun 2020 ketika hujan lebat yang menjadi musibah banjir awal tahun 2020. Dan kini di awal tahun 2021, berita virus mutasi covid-19 membuat kekacauan di segala penjuru bangsa.

Ya, pandemi ini belum berakhir tetapi masih saja disuguhi berita-berita yang membabi buta. Saya belum membahas virus mutasi, ya. Tetapi sebelum jauh ke sana mari kita telisik dulu bagaimana karakter Indonesia memahami sebuah berita.

Dilansir dari data Centre for International Governance Innovation (CIGI) IPSOS 2017, Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa 65% pengguna internet di Indonesia paling mudah percaya dengan berita bohong. Angka ini menunjukkan Indonesia sebagai negara yang paling percaya hoax , disusul oleh Amerika Serikat dengan 53%, Perancis sekitar 43%, dan Jepang lebih rendah hanya 32%.

Salah satu sebab utama mengapa warga net, khususnya netizen Indonesia, mudah sekali percaya dengan berita yang belum benar kevalidannya adalah minimnya pemahaman tentang literasi digital.

Rentetan berita hoax  yang menghiasi jendela tahun 2020. Lucunya, saya sempat menerima kabar burung yang menyatakan bahwa "helikopter Malaysia dan Singapura akan semprotkan virus corona Covid-19 dari udara". Tentu berita ini sangat kocak dan layak diganjar standing applause.

Saya kira tidak akan ada percaya. Nyatanya, setelah saya keluar pintu ingin melihat udara luar. Tiba-tiba, tetangga segera mencegah

"Jangan dulu keluar, Fer. Bentar lagi jam 11 ada helikopter!"

Oh My God! Ternyata pikiran saya salah selama ini. Berita-berita yang membuat chaos masyarakat ternyata tidak hanya dipampang di website  atau di page facebook. Ia sudah menyebar ke grup-grup whatsapp ibu-ibu komplek.

Perlahan ia masuk ke dalam pikiran emak-emak. Lalu menghipnotis alam bawah sadarnya. Seketika menyebarkan pesan berantai ke grup-grup lain. Sebelumnya suami dan anak telah menjadi penerima informasi pertama. Dan jadilah semua keluarga tidak keluar rumah hari itu juga.

"Gak mungkin lah. Itu kan berita hoax."

Sontak aku memberi tahu kalau berita itu tidak mungkin benar. Tapi entah kenapa sifat husnudzonnya muncul tak kenal waktu.

"Barangkali benar. Bisa jadi, kan?"

Detik itu juga saya menyerah dan tidak mau berdebat. Itu kan masalah kepercayaan. Hehe

Namun saya menggarisbawahi bahwa kesimpangsiuran berita yang terjadi di dunia maya layak kita konfirmasi. Entah itu cek ke portal media nasional atau langsung ke website turnbackhoax.id

Cara cerdas mengonfirmasi terlebih dahulu ini jarang dilakukan. Terkadang netizen menelan mentah-mentah informasi dan sejurus kemudian menyebarkannya. Terjadilah kekacauan yang luar biasa.

Kembali ke topik utama tentang virus mutasi, jika melihat kondisi bangsa yang belum pulih dari pandemi maka wajar mungkin menjadi heboh jika ada virus baru yang mengancam masyarakat Indonesia. Yang lebih parah adalah berita ini menjadi sumber ketakutan baru sehingga masyarakat frustasi terhadap virus corona.

#KitaLawanCorona mungkin tinggal hanya tagar saja. Nyatanya di lapangan, beberapa orang, harus terpaksa keluar rumah untuk mencari pekerjaan dan nafkah keluarga. Ketakutan keluarga pasti meningkat jika tidak dibarengi dengan literasi digital.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan membaca informasi dari sumber yang terpercaya.

Saya pun langsung melihat beberapa fakta virus mutase yang disodorkan oleh website-website yang kredibel

Pertama, Virus RNA

ilustrasi virus corona (dok. kompas.com)
ilustrasi virus corona (dok. kompas.com)

Virus Corona atau SARS-CoV-2 adalah jenis virus RNA atau virus dengan materi genetik berantai tunggal. Karena struktur inilah yang menyebabkan ia bermutasi dengan mudah. Jadi, benar adanya jika virus corona itu dapat bermutasi!

Namun virus dengan struktur seperti rantai tunggal memang normal tetapi yang harus digarisbawahi adalah virus yang berasal dari Wuhan ini memang biasa mengalami mutasi seperti virus lainnya.

Kedua, Dampak Mutasi Virus Corona.

Ilustrasi sedang melakukan PCR swab (dok. bbc.com)
Ilustrasi sedang melakukan PCR swab (dok. bbc.com)

Berita Kompas (25/09/2020) mengabarkan jika virus hasil mutasi ini menular jauh lebih cepat sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah studi genetik di Amerika Serikat. Terjadinya perubahan struktur protein permukaan virus yang mendorong mereka menyebarkan strain tertentu yang terlalu besar. (redaksi)

Selain itu terdengar juga kabar dari beberapa website kesehatan yang saya baca, dampak penularan virus corona belum bisa diterima kebenarannya. Sedangkan di artikel lain yang menjadi rujukan media nasional menggambarkan bahwa virus ini menular dengan cepat.

Kontras berita seperti ini membuat bingung netizen yang awam dan tidak mau sok tahu seperti saya ini. So, what should I do?

Ketiga, Tetap Lakukan 3M

Tetap jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan (dok. kompas.com)
Tetap jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan (dok. kompas.com)

Mengenai berita virus mutasi ini seharusnya membuat kita lebih sadar akan bahaya virus corona. Bukan malah semakin takut yang berujung imunitas kita berkurang. Virus mutasi yang "katanya" lebih cepat menular ini sebagai pengingat untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan.

Tetap lakukan 3M, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk melindungi diri dari paparan virus corona. Mungkin inilah cara yang paling aman menghadapi berita virus mutase. Karena sejatinya kita dihadapkan dengan wabah yang belum tahu kapan berhentinya.

Semoga wabah ini segera usai.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun