Dukungan interpersonal. Dalam hal support selalu menjadi bagian motivasi yang tidak bisa dipisahkan. Ketika bekerja kemudian ada dukungan dari luar maka seseorang akan merasa nyaman dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Lingkungan yang efisien. Bekerja dalam "atmosfer" tidak menganggu aktivitas agama, tidak mendapat pressure yang tidak wajar, dan mendapat benefit atau timbal balik yang setimpal. Itulah salah satu ciri dari lingkungan yang efisien. Ketika benefit yang didapat dari perusahaan membuat bekerja pun seperti "dilindungi" maka akan berdampak pada rendahnya turn over.
Keterlibatan dalam improvement. Seorang karyawan akan merasa dianggap kehadirannya ketika bisa mengungkapkan isi pikirannya. Baik itu keputusan ataupun ide yang bisa berkembang untuk kemajuan perusahaan atau organisasi. Kesempatan improvement karyawan harus selalu diasah untuk meningkatkan kepercayaan terhadap karyawan.
Psychological well-being. Ryff (1995) mendefinisikan sebagai pencapaian kesempurnaan yang merepresentasikan realisasi potensi individu yang sesungguhnya. Secara sederhana, karyawan mengetahui potensi dirinya dan diarahkan untuk berkembang sesuai potensi yang dimiliki.
Itulah opini saya tentang bagaimana mengurangi turn over karyawan dengan work engagement. Semoga bisa diambil manfaatnya. Terima kasih.
Sumber : blog pribadi ferial.bloggerjakarta.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H