Kalau kita mendengar Jepang rasanya sangat familiar dengan dunia animasi. Teknologi animasi yang super keren ditambah alur cerita menarik membuat dunia animasi semakin berkembang pesat. Tidak heran banyak orang di seluruh dunia yang menyukai animasi yang berasal dari negara sakura tersebut.
Jika kita menghitung satu per satu film kartun mulai dari Detektif Conan, Bey Blade, Pokemon, sampai Naruto pun karyanya masih sering diperbincangkan sampai sekarang. Karena memiliki memory yang kuat kepada anak – anak. Jepang memberikan warna tersendiri terhadap dunia animasi untuk seluruh dunia.
Sebagai anak tahun 90-an pastinya saya tidak akan lupa film–film kartun yang menemani saya ketika waktu kecil. Hari minggu adalah surganya anak-anak. Para orang tua pun akan kalah berebut televisi di rumah.
Jam enam pagi sudah stand by memegang remote tv. Film–film kartun yang lucu dan ada juga menontonkan gaya bertarung ala Dragon Ball. Kaa Mee Haa Mee Haa!! Semua tokoh di dunia kartun pun dicontoh dan diperagakan ulang. Rasanya dengan flash back ke masa 90–an menjadi tahun yang the best I’ve ever had. Kalau sekarang untuk meragakan tokoh–tokoh kartun harus berpikir ulang. Hehe kecuali profesi kita sebagai cosplay.
Budaya dan Kuliner Jepang
Saya yakin budaya Jepang sudah terkenal ke semua negara. Siapa yang tidak kenal baju Kimono khas Jepang? Turis – turis asing yang berkunjung ke Jepang pasti diperkenalkan Kimono. Mereka berkesempatan memakai Kimono sebagai pengalaman yang luar biasa ketika berkunjung ke Jepang.
Misi perkenalan budaya pakaian khas Jepang tersebut adalah ajang promosi untuk menggaet turis–turis mancanegara. Sebagai buktinya adalah turis yang berasal dari Indonesia. Jumlah warga Indonesia yang berkunjung ke Jepang mencapai 205.083 orang sepanjang 2015. Jumlah itu meningkat 29,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
’’Januari–April tahun ini, jumlah warga negara Indonesia yang berkunjung ke Jepang mencapai 83.700 orang atau naik 37,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, ditargetkan 250 ribu wisatawan,’’ ujar Manager Japan National Tourism Organization (JNTO) Kristina Susanti di sela-sela Japan Incentive Travel Seminar 2016 tanggal 2 Juni 2016.
Banyak sekali budaya Jepang yang menarik perhatian dunia. Bahkan dalam soal–soal ujian sekolah dasar sering kita menemukan pertanyaan tentang budaya Jepang. Itulah efek yang sangat menjamur di Indonesia sebagai bukti eksistensi Jepang di dunia.
Seni melipat kertas atau Origami adalah seni budaya yang menjadi ciri khas lainnya dari Jepang. Padahal hanya kertas lho! Tapi dengan kreativitas orang Jepang bisa membuat kertas menjadi aneka bentuk kerajinan tangan yang unik, cantik, dan menarik.
Budaya ini tidak lekang di makan zaman. Kenapa? Karena di jaga dan selalu dipelihara. Kreativitas seniman origami adalah salah satu kuncinya.Perkembangan zaman disiasati dengan perkembangan ide dari para seniman.
Banyak sekali budaya–budaya Jepang lainnya yang sudah mendunia.
Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bambu yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.
Begitu banyak sekali kebudayaan Jepang yang terkenal dan sudah tidak asing di telinga kita. Kebudayaan Jepang ibarat kosakata yang sudah melekat dalam ingatan kita. Jepang tidak melupakan keaslian dan kekhasannya sehingga tetap maju di era digital seperti sekarang.
Omiyage, Tradisi Jepang yang mencerminkan orang Indonesia
Tradisi memberikan oleh – oleh setelah bepergian ke suatu tempat adalah kebiasaan khas orang Indonesia. Rasanya kurang lengkap jika tidak membawakan oleh – oleh sebagai “bukti” bahwa kita telah berwisata ke suatu tempat. Tak hanya di Indonesia, tradisi memberikan buah tangan juga melekat erat dalam budaya warga Jepang dengan nama Omiyage.
Omiyage menurut orang Jepang adalah bukan sekedar buah tangan saja. Ada beberapa keunikan dari omiyage yang harus diketahui.
- Kebersamaan. Omiyage biasanya harus berbentuk bingkisan yang bisa dinikmati atau dimakan bersama. Inilah satu nilai yang terpenting sehingga oleh – oleh untuk keluarga yang disambangi itu menjadi kebersamaan dan merekatkan ikatan keluarga.
- Please Judge the book from the cover!.Bukan sembarang omiyage kalau tidak dibungkus dengan sesuatu yang cantik. Omiyage juga tidak hanya mementingkan isi tapi kemasan pun harus dibungkus dengan tampilan unik.
- Omiyage menunjukkan tempat. Mungkin ini sudah biasa di orang Indonesia, karena kemanapun kita bepergian pastilah mendapatkan oleh – oleh dari tempat tersebut. Oleh – oleh itulah menjadi ciri khas tempat dan sekaligus memberi tahu kekhasan tempat yang kita kunjungi.
Hadirnya “Omiyage” sebagai Menu Berbuka Puasa
Sebagai karyawan swasta dan masih lajang adalah dilema bagi saya ketika berbuka puasa. Pulang kerja dan belum ada yang menyiapkan untuk berbuka adalah kegalauan tingkat tinggi. Hehe
Menu berbuka puasa pun berbeda – beda tiap harinya. Kadang merasa bosan juga pastinya. Menu berbuka yang “itu – itu aja” membuat lidah terasa hambar dan menginginkan santapan yang baru.
Sore itu sekitar jam 5 sore, saya berangkat menuju Bekasi Trade Center. Saya langsung naik eskalator bersama teman saya. Tepat di sebelah kanan eskalator terdapat restoran makanan Jepang yang sudah terkenal, Hoka Hoka Bento.
Rupanya disana sudah ramai pengunjung. Banyak sekali antriannya. Untung saja kami tidak terlalu telat datang. Mungkin telat sekitar lima menit pun akan dapat antrian yang lumayan lama.
Kami pun mencari – cari menu berbuka yang cocok untuk beberapa orang. Kemudian setelah melihat ada menu untuk berempat, kami pun memesan Omiyage. Omiyage pun segera disiapkan dan kami pun menunggu sekitar 15 menit.
Pelayanannya yang baik, ramah, dan murah senyum yang tentunya membuat pelanggan menjadi nyaman menunggu. Waktu menunggu pun sebenarnya tidak terlalu lama. Padahal menjelang maghrib itu makanan di etalase sudah hampir habis. Otomatis harus memasak lagi. Alhamdulillah kami tidak jenuh menunggu lama. Akhirnya pesanan pun tiba.
Menu ini disatukan dalam boks seperti boks pizza untuk porsi 4 orang dan 6 orang berikut nasi pulen yang hangat. Harga paket Omiyage untuk empat orang dibandrol Rp 150.000 (sebelum pajak) dan enam orang dibandrol Rp 240.000 (sebelum pajak).
“Mau tambah lagi gak?”
“Wah, ini udah kenyang.” Kami pun tertawa bersama.
Omiyage ini cocok sekali untuk bingkisan ke rumah sanak saudara. Apalagi saya sebagai “pencari calon mertua”, Omiyage ini adalah hantaran yang pas dan spesial. Hehe
Penutup
Begitulah Jepang memperkenalkan “aset” berharganya ke seluruh dunia. Animasi yang terus berkembang dan paling banyak diminati berasal dari Jepang. Pemanfaatan teknologi yang canggih dapat memberikan kreasi baru yang tak pernah mati dimakan zaman.
Indonesia dan Jepang yang mempunyai kemiripan tradisi dalam hal oleh – oleh pun dimanfaatkan benar untuk bidang ekonomi. Omiyage yang merupakan paket terbaru HokBen yang sinergis dalam tradisi tersebut. Kita perlu mencontoh Jepang dalam hal inovasi teknologi, budaya, dan kuliner. Indonesia pasti bisa.
Arigatou gozaimasu.
Referensi :
http://sukajepang.com/macam-macam-budaya-jepang/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H