Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Kuliner] Pedasnya Ayam Betutu, Bli!

6 Juni 2016   05:01 Diperbarui: 6 Juni 2016   08:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ferry Aldina, Nomor 16

Kalau belum pernah makan ayam betutu berarti belum pernah ke Bali!

Traveling dan kuliner memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kuliner menjadi ciri khas suatu daerah wisata. Traveling tanpa kuliner rasanya belum lengkap.

Akhir April lalu saya berkesempatan ke Bali. Outing Company tepatnya. Karyawannya butuh refreshing jadi biasanya setahun sekali kita traveling ke tempat wisata. Harapannya mudah  - mudahan karyawannya bisa lebih fresh pikirannya dan semangat kerjanya juga bertambah.

My First time in Bali

Saya tidak terlalu memikirkan bagaimana itu Bali. Apakah itu tentang eksotisme pantainya, keindahan pemandangannya, ataupun aneka ragam budaya di Bali. Saya hanya memikirkan pesawatnya. My first Flight soalnya. Pertama kali naik pesawat rasanya yaa begitulah. Hehe

Pertama menginjakkan kaki ke Bali langsung terpikirkan makanannya. Bukan berhasrat mencari kulinernya meskipun ketika landing rasanya lapar banget. Justru ini tentang mencari makanan halalnya, kawan. Sebagai muslim saya harus pilih – pilih mencari makanan di tempat yang mayoritas non muslim.

Makanan yang halal itulah yang saya cari. Panitia menyarankan untuk mencoba kuliner khas Bali. Makanan khas Bali dan dijamin kehalalannya, yaitu Ayam Betutu.

satu porsi ayam betutu (sumber : koleksi ferry aldina)
satu porsi ayam betutu (sumber : koleksi ferry aldina)
 “rasa kunyitnya terasa sekali, pedasnya pas di lidah.”

Itu mungkin kesan pertama kali mencicipi ayam betutu. Saya sendiri kalau makan yang pedas – pedas langsung sensitif perutnya. Aneh bin ajaib, perut tidak merasakan yang aneh – aneh. Toilet tidak menjadi tujuan utama saya setelah merasakan pedasnya ayam betutu. hehe

Teman – teman kerja pun banyak yang nambah, termasuk saya. Perut yang lapar ditambah makanan yang enak, cocok sekali! Meskipun sebenarnya kalau lagi lapar semua makanan jadi enak. Hehe

Kami orang Bali tidak berani mencampur dengan bahan non alami!

Begitulah kata guide yang menemani kami ketika di perjalanan. Khasnya ayam betutu dilihat dari bumbunya. Murni alami rempah – rempahnya dan tidak ada bahan perasa tambahan. Lidah akan merasakan jelas perbedaannya jika ayam betutu ditambah dengan bahan non alami.

Saran saya buat yang mau liburan ke Bali. WAJIB nyoba ayam betutu. Dijamin uenakk. Ke Bali tanpa nyoba ayam betutu. Belum lengkap bro.

Event Fiksi Kuliner ini sangat informatif sekali buat kompasianer yang akan traveling. Aneka ragam kuliner tersaji dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga, bisa menjadi referensi buat kompasianer semuanya.

Terima kasih kompasiana

Terima kasih kompasianer.

_Kang Ferry_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun