Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tiga Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Ramadhan

4 Juni 2016   08:26 Diperbarui: 4 Juni 2016   08:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ramadhan tinggal menghitung hari, meskipun keputusan tanggal 1 Ramadhan belum dipastikan karena masih menunggu sidang isbat tanggal 5 Juni 2016. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana persiapan kita menjelang Ramadhan. Jangan sampai kita belum mempersiapkan  apapun menyambut bulan suci Ramadhan.

Tinggal 2 hari lho! Ya waktu memang bergulir dengan cepat. Beruntung bagi yang sudah mempersiapkan dengan baik. Namun, saya akan sedikit berbagi dan juga mengingatkan beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum Ramadhan.

1. Target Ramadhan.

Tahun ini harus lebih baik dari pada tahun kemarin. Ramadhan tahun kemarin menjadi ukuran bagaimana seharusnya Ramadhan tahun ini menjadi lebih baik lagi. Caranya dengan membuat “Target Ramadhan”.

Kalau kita tidak mempunyai target di bulan Ramadhan, ibarat seperti  kita masuk mall tanpa ada listbelanja yang harus dibeli. Naluri belanja pun  muncul. Barang yang dikira menarik langsung dibeli. “Sekali lirik langsung oke sajalah”. Dan habis pulalah uang belanjanya tentunya jauh dari kata efektif.

Dengan adanya “Target Ramadhan” kita bisa melihat fokus utama yang harus dilaksanakan. Beberapa ibadah yang perlu ditingkatkan dari tahun kemarin. Kemudian tambahan ibadah yang belum menjadi list di tahun kemarin.

2. Kualitas Ibadah Puasa

Ibadah puasa itu menarik. Kenapa? Karena puasa adalah bentuk ibadah yang langsung “dinilai” oleh Allah SWT. Hanya Allah dan dirinya yang tahu. Boleh jadi misalkan orang lain “menilai” kita puasanya “baik”, tidak makan dan tidak minum. Tapi siapa tahu hati manusia?

Jadi yang paling penting adalah menjaga kualitas ibadah puasa kita. Puasa itu banyak godaannya, bukan hanya lapar dan haus. Menjaga hati adalah yang paling susah. Emosi sering muncul di bulan puasa, amarah yang susah tertahan, dan penyakit – penyakit hati lainnya.

Kualitas ibadah puasa kita hanya Allah yang tahu. Kita hanya berusaha semaksimal mungkin menjaga puasa kita dari hal – hal yang membatalkan dan menghilangkan pahala puasa.

3. Persiapan Mudik

Berbicara tentang mudik. Adalah hal yang biasa dilakukan orang Indonesia. Baik itu sebelum Ramadhan atau menjelang akhir Ramadhan. Kalau kampung halamannya dekat, biasanya orang – orang suka “munggah” di kampung halamannya. Silaturahim, ziarah kubur, dan saling memaafkan antar sesama sudah menjadi kebiasaan orang – orang Indonesia.

Berbeda hal dengan orang yang jauh dari kampung halaman. Mungkin momen mudiklah yang ditunggu. Ada beberapa hal yang harus disiapkan.

  • Tiket Lebaran. Mungkin sampai detik ini saya menulis artikel ini, dapat dipastikan tiket mudik 2016 sudah ludes terjual. 3 bulan pembukaan tiket mudik oleh PT KAI langsung diserbu oleh calon pemudik dari berbagai penjuru daerah.

Koneksi internet yang lancar menjadi tumpuan utama dalam “berburu” tiket mudik. Ada yang kecewa. Ada juga yang senang dapat tiket, tidak sia – sia begadang semalaman. Mungkin itulah yang ada dibenak para calon pemudik.

  • Oleh – oleh. Menjadi hal yang tidak lazim kalau pulang mudik tidak membawa oleh – oleh. Rasanya kurang pas mengingat membeli oleh – oleh juga menjadi tradisi yang tidak bisa ditinggalkan.

“THR kecil – kecilan” disiapkan juga buat keponakan atau sanak saudara kita. Boleh juga disimpan di amplop dan juga di data siapa – siapa yang akan menerimanya. Setidaknya kita punya persiapan untuk menyisihkan dari “THR kita”.

Barang yang menjadi oleh – oleh seperti makanan harus disimpan dengan baik didalam tempat yang layak, misalkan dus. Atau kalau perlu didata dulu apa – apa yang harus dibeli. Kue lebaran, kue kaleng, sirup, dan makanan lainnya bisa dijadikan oleh – oleh ke kampung halaman.

  • Safety Riding. Buat pengendara motor (seperti saya). Jangan lupa service dulu motornya. Kemudian perlengkapan safety juga harus diperhatikan, seperti helm, pengaman lutut, siku, masker, dll. Selalu berkendara dalam kondisi yang fit meskipun sedang puasa. Bisa berangkat setelah sahur atau waktu – waktu yang enak untuk berkendara.
  • Pastikan rumah aman.Yang sering terjadi ketika pulang ke kampung halaman yaitu meninggalkan rumah pada kondisi yang tidak aman. Baik itu tidak memperhatikan kompor gas, lupa mengunci bagian – bagian rumah, dan kecerobohan lainnya gegara karena kita buru – buru ingin cepat pulang kampung. Jadi , tidak heran banyak kejadian kebakaran dan kemalingan. Semuanya tidak lain gara – gara ketidaktelitian kita.

Itulah yang bisa saya bagi. Hanya berdasarkan pengalaman pribadi dari tahun ke tahun. Juga melihat kondisi masyarakat pada umumnya. Semoga bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua.

Selamat menyambut bulan suci Ramadhan.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa.

_Aldina ‘Fey’_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun