Mohon tunggu...
Kank Erry
Kank Erry Mohon Tunggu... Programmer - Abdi Negara

Saya tertarik dalam SAINS, Filsafat , Agama dan Kosmologi serta kajian ilmu perbandingan Agama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksplorasi Pemikiran Terbuka, Menggali di Luar Batas Sains

20 Juni 2024   11:24 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka pikiran terhadap segala kemungkinan, termasuk yang di luar sains, adalah esensial untuk pertumbuhan pengetahuan dan kebijaksanaan. Sains telah menunjukkan bahwa banyak hal yang tampaknya mustahil bisa saja menjadi kenyataan dengan bukti yang tepat. Namun, kita juga harus sadar bahwa:

Probabilitas yang Sangat Rendah: Banyak kejadian di alam semesta memiliki probabilitas yang sangat rendah. Misalnya, pembentukan kehidupan dari senyawa kimia sederhana mungkin tampak mustahil jika dilihat dari probabilitas murni, tetapi kenyataannya, kita ada di sini.

Fenomena di Luar Nalar: Ada fenomena yang tampaknya melampaui penjelasan rasional dan memerlukan pendekatan yang lebih luas. Misalnya, pengalaman spiritual atau kesadaran subjektif tidak mudah dijelaskan melalui sains tetapi sangat nyata bagi individu yang mengalaminya.

Penyatuan Sains dan Filosofi: Kedua bidang ini, meskipun berbeda dalam pendekatan, saling melengkapi dalam menjawab pertanyaan mendasar tentang alam semesta.

Kesimpulan

Pikiran terbuka adalah kunci untuk menjelajahi dan memahami dunia kita dengan lebih mendalam. Sains menawarkan pengetahuan yang luar biasa tentang alam semesta, tetapi tidak semua pertanyaan dapat dijawab melalui metode empiris. Dengan menggabungkan sains dengan filosofi dan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan di luar batasan empiris, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih holistik tentang keberadaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun