Akhlak bertamu dan menerima tamu
Islam agama yang sempurna,setiap tindakan dan perbuatan telak lepas dari tuntutan yang di ajarkan baginda rasul yang sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan untuk prilaku dan tata krama bertamu pun sudah memiliki aturan dan panduannya.
Bertamu dan menerima tamu merupakan salah satu cara menyambung tali silaturahmi. Sesuai perintah Allah dan ajaran nabi bahwasanya kita sebagai umat muslim di haruskan menyambung tali silaturahmi. Perintah silaturahmi terdapat pada Qs Annisa:36 yang artinya "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." .
Dalam Islam bertamu memiliki 3 waktu aurat ,yang di katakan waktu aurat adalah waktu-waktu yang lazimnya di gunakan untuk melepas lelah yaitu sesudah duhur, setelah isya dan sebelum subuh. Tiga waktu ini adalah waktu yang di larang untuk bertamu dalam Islam. Adapun untuk menerima tamu sesuai dengan hadits,bahwasanya " barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir , hendaknya ia memuliakan tamunya"( HR.Bukhori). Â Nahh bisa di simpulkan bahwa antara penamu dan penerima tamu harus ada pemahaman satu dengan yang lain,penamu harus tau waktu untuk bertamu sedangkan penerima tamu harus mem perlakukan tamu dengan baik. Inilah tujuan dari adanya akhlak bertamu dan menerima tamu sesuai dengan apa yang di ajarkan agama Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H