Mohon tunggu...
Kang Dri An
Kang Dri An Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger pemula yang hobi menonton film, traveling, dan wisata kuliner

Newbie Blogger, Rookie Traveler, Movie Enthusiast, Joy Seeker

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Before, Now & Then (Nana): Perempuan Punya Rahasia

4 Mei 2023   17:55 Diperbarui: 5 Mei 2023   07:06 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/kamilandini

Pembuka film langsung menegaskan hal itu ketika Nana bersama Ningsih, memilih kabur daripada dinikahkan dengan komandan gerombolan revolusi. Perempuan sering kali tidak memiliki posisi tawar dalam hidupnya. Opsi yang tersedia tak jauh-jauh dari takluk-tunduk-pasrah pada keadaan atau bergegas kabur dan tak pernah menoleh ke belakang. Namun, konsekuensi dari keputusan yang diambil pun tidak pernah sederhana. Ada rasa bersalah besar yang mengintip di baliknya, bahkan bisa dibawa seumur hidup.

Sewaktu seorang Lurah kaya bernama Darga menyelamatkan hidup Nana, lagi-lagi ia harus menghabiskan hari-harinya terbelenggu oleh kewajiban untuk tampil sempurna di hadapan khalayak. Sebagai seorang perempuan yang menjadi istri orang terpandang, Nana harus menutup rapat luka-luka hatinya untuk tampil lemah lembut dan patuh sesuai 'fitrah' sebagai seorang ibu dan istri. Padahal, di balik itu semua ada banyak luka dan rahasia yang terjadi dalam hidupnya. Pada awal film, Kang Lurah sudah menyebut jika Nana adalah sosok yang pintar. Akan tetapi kecerdasan itu tidak membuat Nana bisa bebas berbicara dan mengutarakan pendapatnya. Segala keluh dan emosi Nana terpendam karena kodratnya sebagai seorang perempuan. Perempuan, menurut Nana, harus pandai menyimpan rahasia—yang disimbolkan dengan sanggul di kepala.

Sosok Mak Ino merupakan simbol perlawanan perempuan terhadap budaya patriarki yang menginginkan kebebasan. Pada zaman itu, simbol untuk mengekspresikan kebebasan bagi perempuan adalah dari kalangan sosialis. Walaupun tidak ada satu dialog pun yang membenarkan identitas Mak Ino sebagai simpatisan komunis atau sosialis. Kecuali, pakaian-pakaian merah yang terlalu sering dipakainya. Mak Ino akhirnya menjadi ruang yang aman untuk Nana menceritakan semua rahasia dirinya. Setelah lebih jujur dengan dirinya sendiri, Nana pada akhirnya berani mengutarakan traumanya, dan mereka berdua saling berbagi cerita dengan menjadi diri mereka sendiri. Disimbolkan dengan Nana dan Ino mengenakan pakaian dalam, rambut terurai, dan merokok, menunjukan diri mereka yang apa adanya. 

Nana kemudian mengutarakan kegelisahan dirinya kepada Mak Ino. Nana mengutarakan rasa bersalahnya atas kematian ayah dan anaknya serta hilangnya suaminya. “Ino, kunaon nya ari awewe mah sok dikukuntit ku rasa salah?" ucap Nana sambil bersandar di bahu Ino. Nana mempertanyakan mengapa perempuan selalu kalah, lalu dihantui rasa bersalah. Pertanyaan Nana ini merupakan jeritan hatinya. Nana akhirnya meluapkan semua setelah bertahun-tahun memendam rahasia dan trauma. Hal ini masih sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana perempuan masih merasa bersalah akan hal-hal yang tidak ia kehendaki.

Banyaknya tuntutan yang dihadapi Nana, ironisnya justru berasal dari sesama wanita. Ketika Kang Lurah berselingkuh, Nana justru dianggap tidak becus dalam menjaga dan melayani suami, sehingga Kang Lurah menjadi tidak betah di rumah. Begitu juga ketika anak-anak bersikap tidak baik, Nana justru dianggap tidak bisa mengajarkan anak. Tampaknya hal itu juga masih sering terjadi terhadap perempuan masa kini.

Before, Now & Then memperlihatkan perjuangan meraih kebebasan dari perempuan yang direpresentasikan oleh dua tokoh sentral di film ini. Baik Nana maupun Ino hanya ingin hidup dengan bebas tanpa terikat tuntutan apapun. Mereka ingin memiliki kuasa atas dirinya sendiri dan bebas menentukan pilihannya sebagai seorang perempuan. Tentu, tanpa dihantui rasa bersalah dari perbuatan yang mereka pilih.

Saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton karena ceritanya yang sangat menarik, menyuarakan keresahan hati wanita, sangat cocok ditonton untuk para penikmat film dengan konsep women’s empowerment. Apakah kamu tertarik mengetahui rahasianya? Ya, perempuan punya rahasia, dan rahasia itu bisa ditonton di Amazon Prime Video.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun