Setelah sukses dengan film Yuni yang dirilis tahun 2021, Kamila Andini kini hadir kembali dengan karya terbarunya yang berjudul Before, Now & Then (Nana). Film yang diadaptasi dari novel milik Ahda Imran berjudul Jais Darga Namaku ini sukses menyabet beberapa penghargaan baik di dalam, maupun luar negeri. Film yang dinobatkan sebagai Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia tahun 2022 tersebut merupakan film pertama sepanjang sejarah yang menggunakan bahasa Sunda pada seluruh dialognya.
Drama Rumah Tangga Perempuan SundaÂ
"Yeuh, pan istri mah kedah pinter nyidem rusiah. Naon wae anu kasorang dina rumah tanggana, disimpen di pengkeran rambutna."Â ucap Nyi Nana kepada Dais, anaknya.
Film ini berkisah tentang rahasia-rahasia Raden Nana Sunani yang selama ini ditanggungnya seorang diri. Adegan dibuka dengan Raden Nana (diperankan oleh Happy Salma) dan juga kakaknya Ningsih (diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka) yang sedang dalam pelarian karena mereka terancam akan dinikahkan secara paksa oleh komandan gerombolan. Pada saat itu sedang ada konflik ideologi, ayah Ningsih dan Nana tidak mau putrinya dinikahi komandan mereka, yang membuat Nana harus kehilangan ayahnya karena dianggap tidak mendukung  perjuangan mereka.
Nana kemudian menikah dengan Kang Lurah bernama Darga (diperankan oleh Arswendy Bening Swara), seseorang yang terpandang dan juga mapan. Keluarga Nana terlihat harmonis, mereka memiliki empat anak hasil pernikahan dengan Darga. Suaminya sering memuji dan juga memanjakan Nana, serta memperlakukan Nana dengan baik. Pernikahan mereka telah berjalan selama 15 tahun. Namun hidup dengan kecukupan materi, tidak juga membuat Nana bahagia, karena di balik hidup yang berkecukupan itu, Nana memiliki luka dari trauma yang disimpannya rapat. Setelah meninggalkan desa dan kehilangan ayah dan anak pertamanya, Nana sering bermimpi buruk. Bayangan mantan suaminya pun masih menghantui, padahal dia sudah tidak ingat wajah laki-laki itu.
Selain trauma pribadinya yang disimpan rapat, Nana kemudian mengetahui kenyataan pahit bahwa suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain. Lagi-lagi perasaannya itu disimpan sendiri demi menjaga martabat suaminya, sambil diam-diam menyelidiki siapa wanita simpanan suaminya. Nana akhirnya mengetahui kalau perempuan itu adalah Mak Ino (diperankan oleh Laura Basuki), seorang penjual daging di pasar. Petunjuk itu didapat dari daging yang sering dikirimkan ke rumah Kang Lurah. Sebagai seorang perempuan, dan istri dari orang terpandang, Nana yang sudah mengetahui bahwa suaminya berselingkuh tidak bisa meluapkan emosinya. Ia memilih menyimpan rahasia suaminya dan mencoba berdamai dengan situasi tersebut. Alih-alih melabrak selingkuhan suaminya, Nana justru menjadikannya sebagai teman, dan bersama-sama mereka mencari arti kebebasan.
Setelah berteman baik dengan Mak Ino, Nana sering mengutarakan perasaannya kepada Mak Ino. Perubahan besar terjadi pada diri Nana yang akhirnya berusaha berdamai dengan masa lalunya. Pada akhirnya Nana ingin memutuskan suatu hal besar dalam hidupnya. Namun lagi-lagi trauma masa lalu kembali menghantuinya, dan Nana sempat ragu dengan keputusan yang akan diambilnya.. Nana yang menangis itu kemudian ditenangkan oleh Mak Ino, Â Nana pun yakin setelah Mak Ino membisikkan sesuatu.Â
Setelah mantap dengan keputusannya, Nana akhirnya pergi meninggalkan rumah Kang Lurah, Nana membiarkan rambutnya yang panjang terurai. Hal ini juga dituturkan Nana ketika bertemu seorang gadis remaja (diperankan oleh Arawinda Kirana). Gadis itu bertanya kenapa rambutnya tidak digelung, seperti wanita pada umumnya? Nana hanya berbisik di telinga gadis itu, persis seperti yang dilakukan oleh Mak Ino kepada dirinya. Apakah keputusan besar yang diambil itu? Siapakah gadis yang berbicara dengannya? Ada baiknya kalian menyaksikannya sendiri dan temukan jawabannya.
Akting yang Juara dan Sinematografi yang Apik
Salah satu yang menarik dari film ini adalah akting dari pemainnya yang sangat juara. Happy Salma sukses memerankan sosok wanita Sunda yang tegar walaupun menyimpan banyak trauma yang dirahasiakannya sendiri. Tidak heran atas akting ciamiknya di film Before, Now & Then, Happy Salma kembali masuk dalam nominasi aktris terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2022.
Selain Happy Salma, karakter Mak Ino pun menarik perhatian. Karakter ini membawa Laura Basuki mendapat pengharagaan Silver Bear untuk Best Supporting Performance di Festival Film Internasional Berlin 2022, pemenang Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung 2022, serta nominasi aktris pendukung wanita terbaik Festival Film Indonesia tahun 2022.Â
Sinematografi yang ditampilkan pun bagus, menggambarkan suasana tahun 40-an sampai dengan 60-an dengan pas. Setiap adegan dan juga angle pengambilan gambar dipikirkan dengan sangat baik. Wardrobe, tata rias, hingga set lokasi pun dipikirkan dengan matang, dan ditampilkan dengan elegan. Didukung dengan musik  dan tata suara yang menambah kekuatan cerita film, membuat film ini sangat asik untuk dinikmati walaupun dialognya menggunakan bahasa Sunda. Tidak heran kalau film ini banyak mendapatkan penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.