Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Psikologi Kolonial "Frantz Fanon"

8 Agustus 2024   03:38 Diperbarui: 8 Agustus 2024   03:50 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.theatlantic.com/books/archive/2024/03/frantz-fanon-adam-shatz-the-rebels-clinic/677904/

Pemikiran Fanon memiliki pengaruh yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk studi pasca-kolonial, psikologi, sosiologi, dan ilmu politik. Karyanya membantu membentuk pemahaman tentang bagaimana struktur kekuasaan kolonial mempengaruhi identitas dan mentalitas individu. Konsep-konsep yang dikembangkan oleh Fanon telah digunakan oleh banyak pemikir dan aktivis untuk menganalisis berbagai bentuk penindasan dan eksploitasi di seluruh dunia.

Dalam psikologi, pendekatan Fanon membuka jalan bagi studi tentang trauma kolonial dan bagaimana pengalaman kolonialisme mempengaruhi kesehatan mental generasi yang dijajah. Psikolog dan terapis mulai mempertimbangkan bagaimana konteks historis dan sosial dapat membentuk kondisi psikologis individu dan mencari cara untuk memberikan perawatan yang lebih sesuai dengan latar belakang budaya dan sejarah pasien.

#### Relevansi Pemikiran Fanon dalam Konteks Modern

Meskipun Fanon menulis pada pertengahan abad ke-20, gagasan-gagasannya tetap relevan hingga saat ini. Dalam dunia yang masih menghadapi berbagai bentuk penindasan, rasisme, dan ketidakadilan sosial, karya Fanon menawarkan kerangka kerja kritis untuk memahami dan melawan ketidakadilan ini. Dekolonisasi pikiran dan masyarakat masih menjadi perjuangan yang relevan di banyak bagian dunia, dari gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat hingga perjuangan untuk hak-hak pribumi di berbagai negara.

Selain itu, pemikiran Fanon menginspirasi banyak gerakan politik dan sosial yang berjuang untuk kesetaraan dan keadilan. Karyanya mengingatkan kita bahwa pembebasan sejati tidak hanya tentang mengubah struktur politik dan ekonomi, tetapi juga tentang transformasi mendalam dalam cara kita melihat diri kita sendiri dan orang lain.

#### Kesimpulan

Frantz Fanon memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam memahami dampak psikologis kolonialisme. Melalui analisis mendalamnya tentang bagaimana kolonialisme mempengaruhi identitas dan mentalitas individu yang terjajah, Fanon membantu kita melihat bahwa perjuangan untuk kebebasan dan keadilan adalah perjuangan yang melibatkan setiap aspek kehidupan manusia, dari yang paling pribadi hingga yang paling politis. Karyanya terus menginspirasi dan membimbing kita dalam upaya untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas dari penindasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun