Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyulam Mimpi

6 Agustus 2024   19:11 Diperbarui: 6 Agustus 2024   19:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit kelabu, kusulam mimpi  

Dengan benang-benang harapan yang rapuh  

Setiap jahitan adalah asa yang menari  

Dalam taman realita, di mana kenyataan tak selalu ramah

Kala mentari malu-malu menyapa pagi  

Kusulam impian di atas kanvas hari  

Dengan warna-warna pelangi, yang kadang pudar  

Namun tetap kucoba melukis, walau sering tergores getir

Di bawah bintang malam, kuberi hiasan angan  

Dengan gemerlap harapan yang membara  

Namun angin kenyataan, sering kali menggugurkan  

Kelopak mimpi yang baru saja mekar di dada

Setiap tetes embun di pagi hari  

Adalah doa yang kusemat dalam sulaman  

Namun, panas terik siang menguapkan  

Serpihan mimpi yang tersisa di ujung benang

Aku adalah penenun mimpi di tengah badai  

Dengan jarum keberanian dan benang keteguhan  

Setiap kali tersandung realita, tak kulepas  

Jalinan mimpi yang terus kuperkuat

Kusulam dengan benang emas keinginan  

Mengisi kekosongan malam yang sunyi  

Namun, dalam setiap rajutan, kutemukan  

Simpul-simpul masalah yang kian merapat

Hujan badai tak membuatku berhenti  

Walau kadang jahitan terurai kembali  

Kusulam mimpi di tengah badai realita  

Dengan tangan yang gemetar, namun hati yang teguh

Di antara bayang-bayang keraguan  

Kusulam asa yang terjalin rapi  

Setiap simpul adalah perlawanan  

Terhadap realita yang kadang kejam

Menyulam mimpi di tengah realita  

Adalah kisah tanpa akhir yang kutulis  

Dengan tinta keberanian dan pena ketekunan  

Meski sering kali kusentuh perih

Dan bila esok hari datang menjelang  

Kusulam lagi mimpi dengan benang baru  

Sebab, meski realita sering kali mencerca  

Takkan padam api impian di jiwaku

Di ujung perjalanan, di atas kanvas kehidupan  

Kusulam mimpi menjadi lukisan abadi  

Di mana realita hanyalah warna latar  

Bagi gambaran asa yang tak pernah mati

Menyulam mimpi di tengah realita  

Adalah seni hidup yang kupelajari  

Di setiap jahitan, kutemukan makna  

Bahwa dalam mimpi, ada kekuatan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun