Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergulatan Waktu

6 Agustus 2024   04:16 Diperbarui: 6 Agustus 2024   04:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sunyi malam aku terjaga,  

Waktu berdetak tiada henti,  

Menyusuri lorong-lorong mimpi,  

Di mana bayang-bayang lalu masih berkelana.  

Hari berganti dalam kesepian,  

Bergumul dengan kenangan yang enggan pergi,  

Setiap detik adalah pengingat,  

Akan masa lalu yang tak bisa kuperbaiki.  

Aku mencoba melangkah,  

Namun waktu bagai rantai,  

Mengikat kaki ini dengan beban,  

Masa depan tampak samar dalam kabut.  

Dalam keremangan fajar,  

Aku melihat harapan memudar,  

Namun semangat tak boleh pudar,  

Meski pergulatan ini begitu sukar.  

Waktu terus mengalir,  

Bersama aliran sungai kehidupan,  

Kadang aku terseret arus,  

Kadang aku mampu berdiri di tepiannya.  

Aku berjuang melawan keterbatasan,  

Menghadapi rintangan yang tak terlihat,  

Namun dalam setiap langkah kecil,  

Ada tekad yang tak pernah hilang.  

Pergulatan ini adalah kisah hidup,  

Setiap babak penuh dengan pelajaran,  

Meski kadang terasa getir,  

Aku tahu ada cahaya di ujung jalan.  

Dalam setiap tetes keringat,  

Ada harapan yang terus tumbuh,  

Dalam setiap tetes air mata,  

Ada kekuatan yang kian kokoh.  

Waktu adalah sahabat sekaligus musuh,  

Ia mengajariku arti kesabaran,  

Mengajariku arti perjuangan,  

Dan mengingatkanku akan keindahan kebersamaan.  

Dalam pergulatan waktu ini,  

Aku belajar menerima dan melepaskan,  

Belajar bahwa setiap detik adalah anugerah,  

Dan setiap saat adalah kesempatan untuk bertumbuh.  

Biarlah waktu mengalir dengan tenangnya,  

Aku akan terus melangkah dengan keyakinan,  

Bahwa dalam setiap pergulatan,  

Ada kemenangan yang menunggu di akhir perjalanan.  


Dalam redupnya lampu senja, aku merenung

Menatap jejak langkah yang tak pernah berhenti berlabuh

Kehidupan, bagai roda yang tak henti berputar

Membawa suka dan duka, dalam ritme yang tak terduga

Hari-hari berlalu bagai pasir yang jatuh

Tak bisa kugenggam, tak bisa kuhentikan alirnya

Mimpi yang pernah bersemu, kini mulai memudar

Ditelan oleh kekecewaan, dan diterpa badai kenyataan

Setiap detik yang berlalu, membawa pertanyaan

Apakah aku cukup kuat untuk menghadapi semua rintangan?

Ataukah aku akan tenggelam, dalam lautan kesendirian

Ditinggalkan oleh harapan, dan dikhianati oleh impian?

Namun dalam setiap kesedihan, ada pelajaran yang tersimpan

Bahwa kehidupan bukan hanya tentang kebahagiaan yang sempurna

Melainkan tentang bagaimana kita menjalani setiap momen

Meskipun penuh dengan air mata

Namun, tetap berjalan dengan kepala tegak...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun