Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merdeka?

5 Agustus 2024   05:16 Diperbarui: 5 Agustus 2024   05:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.beritasatu.com/network/sergap/195671/bendera-merah-putih-sobek-tidak-di-ganti-masih-berkibar-di-kantor-desa-anapalu

**Di Balik Tirai Kemerdekaan**

Bendera berkibar di angkasa biru,

Merah putih lambang semangat juang.

Namun di bawahnya, cerita pilu,

Kemerdekaan, masihkah bermakna?

Rakyat bersorak, merdeka! merdeka!

Tapi di kantong, hanya recehan tersisa.

Janji-janji manis, bagai asap di udara,

Hilang ditelan angin, tak terjamah nyata.

Korupsi merajalela, bagaikan benalu,

Menggerogoti negeri, sampai ke tulang.

Rakyat kecil menjerit, tak berdaya,

Terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang kelam.

Pemimpin berlagak pahlawan,

Berpidato lantang, penuh kepura-puraan.

Di balik layar, mereka berfoya-foya,

Menikmati hasil keringat rakyat yang terluka.

Kemerdekaan, di mana kau berada?

Ataukah kau hanya ilusi semata?

Bagi rakyat yang tertindas,

Kemerdekaan hanyalah mimpi yang tak tergapai.

Gunung janji menjulang tinggi,

Namun dasar harapan terbenam dalam,

Lautan mimpi kian surut,

Tenggelam bersama angan yang patah.

Rakyat dipaksa menelan pil pahit,

Hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian.

Keadilan bagai fatamorgana di gurun tandus,

Tak pernah mendekat, hanya menjauh.

Langit demokrasi tampak cerah,

Namun badai oligarki mengamuk di balik awan.

Kebebasan berbicara bagai kembang api,

Sekejap terang, lalu lenyap di telan malam.

Mari bangkit, wahai rakyat tercinta,

Buang rasa takut, lawanlah penindasan.

Bersatulah, demi meraih kemerdekaan yang nyata,

Kemerdekaan yang sejahtera, adil dan merata.

Dalam darah mengalir nyala semangat,

Menggelegak bagai magma di gunung berapi.

Hanya dengan keberanian melawan arus,

Kemerdekaan sejati bisa kita raih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun