Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Marhaenisme: Jalan Menuju Kemerdekaan Hakiki

5 Agustus 2024   03:54 Diperbarui: 5 Agustus 2024   03:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jatimtimes.com/baca/317768/20240804/120200/pedoman-penggunaan-dan-link-download-background-hut-ri-ke-79-tahun-2024

   Islam dan Marhaenisme sama-sama mendorong pengurangan ketimpangan ekonomi. Melalui instrumen-instrumen seperti zakat, sedekah, dan wakaf, serta kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, dapat tercipta masyarakat yang lebih sejahtera dan adil.

2. **Pendidikan dan Kesadaran Sosial:**

   Pendidikan merupakan kunci untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan dan ketidakadilan. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Marhaenisme juga menekankan pentingnya pendidikan untuk memberdayakan rakyat. Dengan pendidikan yang baik, rakyat dapat menjadi lebih sadar akan hak-hak mereka dan lebih mampu memperjuangkan keadilan.

3. **Partisipasi Politik:**

   Kedua ideologi ini mendorong partisipasi aktif rakyat dalam proses politik. Islam mengajarkan pentingnya musyawarah dan demokrasi dalam pengambilan keputusan, sementara Marhaenisme menekankan pentingnya demokrasi langsung di mana rakyat memiliki suara dalam menentukan nasib mereka sendiri. Partisipasi politik yang inklusif dan partisipatif akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat banyak.

4. **Keadilan Hukum:**

   Hukum harus ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu. Islam mengajarkan bahwa setiap orang sama di hadapan Allah dan hukum. Demikian pula, Marhaenisme menuntut agar hukum ditegakkan untuk melindungi kepentingan rakyat kecil. Reformasi hukum yang berpihak pada keadilan sosial adalah langkah penting menuju kemerdekaan hakiki.

### Tantangan dan Harapan

Mewujudkan perpaduan antara Islam dan Marhaenisme tentu tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk resistensi dari kelompok-kelompok yang diuntungkan oleh status quo, serta perbedaan pandangan di antara pendukung kedua ideologi. Namun, dengan tekad yang kuat dan komitmen untuk keadilan sosial, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.

Harapan terbesar adalah terciptanya masyarakat yang benar-benar merdeka dan sejahtera, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk hidup dengan layak dan bermartabat. Perpaduan nilai-nilai Islam dan Marhaenisme dapat menjadi jalan yang efektif untuk mencapai tujuan ini, dengan menciptakan sistem sosial, ekonomi, dan politik yang lebih adil dan inklusif.

### Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun