Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Marhaenisme: Jalan Menuju Kemerdekaan Hakiki

5 Agustus 2024   03:54 Diperbarui: 5 Agustus 2024   03:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jatimtimes.com/baca/317768/20240804/120200/pedoman-penggunaan-dan-link-download-background-hut-ri-ke-79-tahun-2024

Islam dan Marhaenisme adalah dua ideologi yang memiliki akar dan tujuan yang kuat dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kemerdekaan sejati bagi rakyat. Keduanya berangkat dari premis yang sama: memperjuangkan hak-hak kaum tertindas dan memperbaiki struktur sosial yang tidak adil. Dalam konteks Indonesia, perpaduan antara nilai-nilai Islam dan Marhaenisme dapat menjadi jalan yang efektif menuju kemerdekaan hakiki bagi seluruh rakyat Indonesia.

### Islam: Keadilan Sosial sebagai Pilar Utama

Islam mengajarkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kebersamaan. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya berlaku adil dan memperhatikan kaum yang lemah dan tertindas. Misalnya, Surat Al-Ma'un (107:1-3) menyatakan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Ayat ini menegaskan bahwa keadilan sosial adalah bagian tak terpisahkan dari iman seorang Muslim.

Islam juga mengenal konsep zakat, sedekah, dan wakaf, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan membantu mereka yang kurang mampu. Dalam masyarakat yang Islami, kesejahteraan bersama menjadi tanggung jawab kolektif, dan setiap individu diharapkan berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

### Marhaenisme: Ideologi Kerakyatan dan Kesetaraan

Marhaenisme, yang dicetuskan oleh Soekarno, juga menekankan pentingnya keadilan sosial dan pemberdayaan kaum marhaen, yaitu rakyat jelata yang bekerja keras namun tetap hidup dalam kemiskinan. Soekarno melihat bahwa ketidakadilan sosial dan ekonomi adalah hambatan utama bagi kemerdekaan hakiki. Oleh karena itu, Marhaenisme bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang egaliter, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan sejahtera.

Marhaenisme tidak hanya berbicara tentang pembagian kekayaan secara adil, tetapi juga tentang pemberian kekuasaan kepada rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri. Ini berarti bahwa sistem politik dan ekonomi harus diubah sedemikian rupa sehingga kekuasaan dan kekayaan tidak terkonsentrasi pada segelintir orang atau golongan, melainkan didistribusikan secara merata kepada seluruh rakyat.

### Perpaduan Islam dan Marhaenisme

Menggabungkan nilai-nilai Islam dan Marhaenisme dapat menciptakan suatu kerangka kerja yang kuat untuk mencapai kemerdekaan hakiki. Keduanya sama-sama menekankan pentingnya keadilan sosial dan pemberdayaan rakyat. Berikut adalah beberapa cara di mana perpaduan ini dapat diwujudkan:

1. **Pemberdayaan Ekonomi Rakyat:**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun