Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kebutuhan Membangun Kembali Yayasan Marhaenis di Era Neoliberal Hari Ini

2 Agustus 2024   09:30 Diperbarui: 2 Agustus 2024   09:40 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. **Pelaksanaan Program**

   Setelah yayasan terbentuk dan dana terkumpul, langkah berikutnya adalah melaksanakan program-program yang sudah direncanakan. Program-program ini harus berfokus pada pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan advokasi kebijakan.

6. **Evaluasi dan Pengembangan**

   Yayasan harus melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas program-programnya. Hasil evaluasi ini bisa menjadi dasar untuk mengembangkan dan memperbaiki program di masa depan.

### Tantangan dan Solusi

Mendirikan dan menjalankan yayasan tentu tidak tanpa tantangan. Tantangan utama yang mungkin dihadapi adalah keterbatasan dana, resistensi dari pihak yang tidak sepaham, dan birokrasi yang rumit. Untuk mengatasi hal ini, yayasan harus memiliki strategi penggalangan dana yang efektif, membangun jaringan yang luas dengan berbagai pihak, dan memiliki tim hukum yang mampu menangani masalah birokrasi.

### Kesimpulan

Membangun Yayasan Marhaenis adalah langkah penting untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Marhaenisme di era modern. Yayasan ini bisa menjadi alat yang efektif untuk pemberdayaan ekonomi, advokasi kebijakan, dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, yayasan ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Membangun Yayasan Marhaenis bukan hanya tentang menjaga warisan Soekarno, tetapi juga tentang mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun