Dalam konteks sosial dan politik Indonesia, nama Soekarno selalu membawa kesan mendalam. Warisan ideologi Marhaenisme yang ia tinggalkan masih relevan dan layak menjadi landasan bagi banyak gerakan sosial di era modern. Marhaenisme, yang menekankan keberpihakan pada rakyat kecil, keadilan sosial, dan kemandirian, perlu diwujudkan dalam bentuk nyata yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu bentuk konkret yang bisa diwujudkan adalah pendirian kembali Yayasan Marhaenis. kalau dulu malah pernah ada Yayasan Pendidikan Marhaenis (YPM) sekitar 1965-1966. Artikel saya akan mengupas mengapa membangun yayasan berbasis ideologi Marhaenisme sangat penting di era sekarang dan bagaimana langkah-langkah untuk merealisasikannya.
### Latar Belakang Marhaenisme
Marhaenisme adalah ideologi yang diambil dari nama seorang petani bernama Marhaen yang ditemui oleh Soekarno. Ideologi ini menekankan pentingnya kemandirian dan kesejahteraan rakyat kecil. Marhaenisme mencakup tiga prinsip utama: **kerakyatan**, **kedaulatan**, dan **kemandirian**. Di tengah perubahan sosial yang cepat dan tantangan global yang semakin kompleks, prinsip-prinsip ini semakin relevan. Yayasan Marhaenis bisa menjadi wadah untuk mewujudkan dan menyebarluaskan nilai-nilai tersebut.
### Alasan Mendesak untuk Membangun Yayasan Marhaenis
1. **Menjaga dan Menyebarluaskan Nilai-Nilai Marhaenisme**
  Nilai-nilai Marhaenisme seperti keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan kedaulatan rakyat harus terus dihidupkan. Yayasan Marhaenis dapat berfungsi sebagai lembaga edukasi yang mempromosikan ideologi ini melalui seminar, diskusi, dan publikasi.
2. **Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Kecil**
  Yayasan ini dapat berperan dalam memberikan pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan pendampingan usaha bagi masyarakat marjinal. Dengan demikian, yayasan bisa membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan sejahtera.
3. **Advokasi Kebijakan Publik**
  Yayasan Marhaenis bisa berfungsi sebagai lembaga advokasi yang memperjuangkan kebijakan-kebijakan publik yang pro-rakyat. Melalui penelitian dan kampanye, yayasan ini bisa mempengaruhi pembuat kebijakan untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat kecil.