Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka: Menghamba Hanya kepada Allah SWT dan Menyebarluaskan Ampera Sukarno

1 Agustus 2024   02:50 Diperbarui: 1 Agustus 2024   03:53 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puji syukur kehadirat Allah SWT, kita sudah masuki bulan agustus.

Indonesia, negeri yang kaya akan sejarah dan perjuangan, merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, semangat kemerdekaan yang diusung oleh para pahlawan bangsa terus berkobar di hati rakyat Indonesia. Salah satu pahlawan yang begitu besar pengaruhnya adalah Ir. Soekarno, yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Namun, dalam perjalanan panjang bangsa ini, kemerdekaan yang hakiki harus diartikan lebih dari sekadar kebebasan dari penjajahan fisik. Kemerdekaan sejati berarti menghambakan diri hanya kepada Allah SWT dan menyebarluaskan Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) yang digaungkan oleh Soekarno.

### Menghambakan Diri Hanya kepada Allah SWT

Kemerdekaan dalam Islam memiliki makna yang mendalam. Dalam perspektif agama, manusia sejatinya merdeka ketika ia hanya tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Ini adalah bentuk kebebasan tertinggi, di mana seseorang tidak terbelenggu oleh ketakutan, tekanan sosial, atau kekuasaan duniawi. Seorang Muslim yang merdeka adalah ia yang menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Menghambakan diri kepada Allah SWT memberikan ketenangan jiwa dan kebebasan dari belenggu materialisme. Ketika seseorang memiliki ketergantungan penuh hanya kepada Allah, ia akan merasa bebas dari ketakutan dan kekhawatiran duniawi. Ini adalah bentuk kemerdekaan yang hakiki, yang tidak dapat dirampas oleh siapa pun. Kemerdekaan ini memberikan keberanian untuk berdiri teguh dalam kebenaran dan melawan segala bentuk ketidakadilan.

### AMPERA Soekarno: Amanat Penderitaan Rakyat

Ir. Soekarno, dalam pidato-pidatonya yang berapi-api, seringkali menggaungkan konsep AMPERA, yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. AMPERA adalah wujud dari semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dalam konteks ini, Soekarno menekankan pentingnya kemerdekaan yang tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga penjajahan ekonomi, politik, dan sosial.

AMPERA adalah sebuah amanat yang harus terus dipegang teguh oleh setiap generasi bangsa Indonesia. Ini adalah panggilan untuk terus berjuang demi kepentingan rakyat banyak, menghapus kesenjangan sosial, dan memastikan setiap warga negara mendapatkan hak-haknya. Soekarno percaya bahwa kemerdekaan sejati hanya dapat dicapai jika rakyatnya merdeka dari kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.

### Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dan AMPERA

Dalam konteks Indonesia yang mayoritas Muslim, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan AMPERA adalah suatu keniscayaan. Islam mengajarkan keadilan sosial, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab kolektif untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan semangat AMPERA yang diusung oleh Soekarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun