Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemiskinan Melanda

31 Juli 2024   13:51 Diperbarui: 31 Juli 2024   13:58 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**Kemiskinan Melanda**

Di tepi kota yang bising

Di lorong-lorong sempit yang terabaikan

Kemiskinan melanda, merambah tiap sudut

Seperti kabut hitam yang menyelimuti harapan

Anak-anak kecil berlarian tanpa alas kaki

Di tengah debu dan panas yang menyengat

Mereka tersenyum, tak paham apa itu kekurangan

Namun, perut mereka kosong, mimpi mereka terjajah

Para ibu berjuang dengan sisa tenaga

Memasak nasi dari padi yang tak seberapa

Air mata mereka tertahan di balik senyuman

Berharap hari esok membawa secercah harapan

Bapak-bapak menatap langit yang suram

Di balik mata mereka, tergambar kesedihan

Pekerjaan serabutan, penghasilan tak menentu

Mereka bertahan, meski badai kehidupan menghantam tanpa henti

Di rumah-rumah reyot, kehidupan berjalan

Dinding-dinding yang mengelupas, atap yang bocor

Namun, di sana juga terdapat cinta yang tulus

Menghangatkan malam-malam yang dingin dan kelam

Kemiskinan melanda, bukan hanya sekadar materi

Ia merenggut mimpi, menghancurkan asa

Namun, dalam tiap hati yang lelah

Terdapat kekuatan yang tak bisa dihancurkan oleh waktu

Mereka yang terpinggirkan, yang sering dilupakan

Mereka yang terpaksa mengais sisa kehidupan

Mereka adalah pahlawan dalam kisah yang sunyi

Berjuang tanpa pamrih, berharap akan ada perubahan

Kemiskinan melanda, namun semangat tak padam

Di balik kesulitan, terdapat keteguhan hati

Mereka yang hidup dalam kekurangan

Mengajarkan kita arti dari ketabahan

Mari kita buka mata dan hati

Untuk melihat lebih dekat, untuk peduli

Membantu mereka yang terjerat dalam kemiskinan

Menciptakan dunia yang lebih adil, lebih manusiawi

Sebab kemiskinan bukanlah takdir yang tak bisa diubah

Ia adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama

Dengan cinta, dengan kepedulian, dan tindakan nyata

Kita bisa mengubah dunia, satu langkah demi satu langkah

Kemiskinan melanda, namun harapan masih ada

Di setiap senyuman, di setiap doa yang terucap

Mari kita bersama, menapaki jalan perubahan

Untuk masa depan yang lebih cerah, lebih bermakna.

Kemiskinan yang selalu membelenggu 

Melingkari diri yang tiada kuasa mengelak

Dari kenyataan yang menikam 

Kemiskinan yang ada dan selalu menjelang

Hanya dapat kurenungi

Dan kucerca lewat kata-kata sajakku

Kemiskinan yang meraja adalah segala-gala diriku 

Hidupku miskin harta, sajakku miskin makna 

(Tapi aku selalu berjuang dan berusaha menghapus kemiskinan dengan daya yang tersisa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun