**Kemiskinan Melanda**
Di tepi kota yang bising
Di lorong-lorong sempit yang terabaikan
Kemiskinan melanda, merambah tiap sudut
Seperti kabut hitam yang menyelimuti harapan
Anak-anak kecil berlarian tanpa alas kaki
Di tengah debu dan panas yang menyengat
Mereka tersenyum, tak paham apa itu kekurangan
Namun, perut mereka kosong, mimpi mereka terjajah
Para ibu berjuang dengan sisa tenaga
Memasak nasi dari padi yang tak seberapa
Air mata mereka tertahan di balik senyuman
Berharap hari esok membawa secercah harapan
Bapak-bapak menatap langit yang suram
Di balik mata mereka, tergambar kesedihan
Pekerjaan serabutan, penghasilan tak menentu
Mereka bertahan, meski badai kehidupan menghantam tanpa henti
Di rumah-rumah reyot, kehidupan berjalan
Dinding-dinding yang mengelupas, atap yang bocor
Namun, di sana juga terdapat cinta yang tulus
Menghangatkan malam-malam yang dingin dan kelam
Kemiskinan melanda, bukan hanya sekadar materi
Ia merenggut mimpi, menghancurkan asa
Namun, dalam tiap hati yang lelah
Terdapat kekuatan yang tak bisa dihancurkan oleh waktu
Mereka yang terpinggirkan, yang sering dilupakan
Mereka yang terpaksa mengais sisa kehidupan
Mereka adalah pahlawan dalam kisah yang sunyi
Berjuang tanpa pamrih, berharap akan ada perubahan
Kemiskinan melanda, namun semangat tak padam
Di balik kesulitan, terdapat keteguhan hati
Mereka yang hidup dalam kekurangan
Mengajarkan kita arti dari ketabahan
Mari kita buka mata dan hati
Untuk melihat lebih dekat, untuk peduli
Membantu mereka yang terjerat dalam kemiskinan
Menciptakan dunia yang lebih adil, lebih manusiawi
Sebab kemiskinan bukanlah takdir yang tak bisa diubah
Ia adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama
Dengan cinta, dengan kepedulian, dan tindakan nyata
Kita bisa mengubah dunia, satu langkah demi satu langkah
Kemiskinan melanda, namun harapan masih ada
Di setiap senyuman, di setiap doa yang terucap
Mari kita bersama, menapaki jalan perubahan
Untuk masa depan yang lebih cerah, lebih bermakna.
Kemiskinan yang selalu membelengguÂ
Melingkari diri yang tiada kuasa mengelak
Dari kenyataan yang menikamÂ
Kemiskinan yang ada dan selalu menjelang
Hanya dapat kurenungi
Dan kucerca lewat kata-kata sajakku
Kemiskinan yang meraja adalah segala-gala dirikuÂ
Hidupku miskin harta, sajakku miskin maknaÂ
(Tapi aku selalu berjuang dan berusaha menghapus kemiskinan dengan daya yang tersisa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H