Berputar tanpa henti, jarum jam
Mengiringi detak jantung dunia
Mengurai detik, menit, dan jam
Merekam cerita, suka dan duka.
Di dalam putaran sunyi itu
Tersimpan kisah tak terucap
Tentang rindu yang tertunda
Dan harapan yang menggantung di ujung senja.
Jarum pendek, lambat namun pasti
Mewakili perjalanan waktu
Di antara impian dan realita
Menunjukkan jalan yang mesti ditempuh.
Jarum panjang, cepat berlari
Seakan mengejar cita-cita
Menghitung setiap langkah kaki
Mengukir jejak di kanvas masa.
Dalam sunyi malam yang kelam
Jarum detik berdetik perlahan
Menghitung waktu yang tersisa
Sebelum fajar menyingsing di ufuk sana.
Setiap putaran adalah kenangan
Setiap detik adalah sejarah
Yang terukir di dalam ingatan
Menjadi pelajaran dan hikmah.
Jarum jam, saksi bisu
Perjalanan hidup yang fana
Tak pernah lelah berputar
Menyapa hari dengan cerita baru.
Dalam setiap putaranmu, jarum jam
Aku melihat diriku sendiri
Berpacu dengan waktu yang tiada henti
Berjuang meraih mimpi dan cinta sejati.
Jarum jam, kau ajarkan aku
Bahwa waktu adalah harta berharga
Yang tak bisa kembali atau diulang
Maka, nikmatilah setiap detik yang ada.
Kita semua adalah penumpang
Di kereta waktu yang tak pernah berhenti
Menuju stasiun akhir yang tak diketahui
Dengan harapan dan doa dalam hati.
Biarlah jarum jam terus berputar
Membawa kita menuju esok yang cerah
Dengan semangat dan tekad yang membara
Menghadapi segala tantangan yang ada.
Jarum jam, teman setia
Di setiap detik yang kulalui
Kau hadir tanpa mengeluh
Mengiringi perjalanan hidup ini.
Dan saat akhirnya tiba nanti
Ketika jarum jam berhenti berputar
Aku akan tersenyum mengenang
Semua kenangan indah yang pernah ada
Dan...
Jarum jam masih berdenting
Aku terdiam tak sanggup bergeming
Berdiri ataukah kembali terbaring
Bagaikan kayu yang sudah kering
Â
Jarum jam masih berdenting
Aku masih terdiam berbaring
Meratapi nasib yang demikian menggiring
Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing
Â
Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring
Karena aku makhluk yang berotak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H