Tapi adakah itu hanya ilusi, sekedar kata tanpa arti?
Palu yang kamu ketuk, seharusnya penuh makna,
Mengadili yang salah, menegakkan yang benar adanya.
Namun di balik ketukanmu, tersembunyi misteri,
Apakah hukum benar-benar adil, atau sekedar permainan teori?
Di bawah gemerlap lampu, kau ketuk palu itu,
Sementara di luar sana, rakyat menanti dengan pilu.
Mereka yang lapar, mereka yang terpinggirkan,
Apakah kau peduli, atau hanya sibuk dengan kepentingan?
Palu yang kamu ketuk, di tangan yang berkuasa,
Sebuah simbol keadilan, atau sekedar sandiwara biasa?