Palu yang kamu ketuk, dentingnya menggema,
Mengusik hati yang tertidur, membangunkan jiwa.
Dari balik gedung megah, di aula penuh cerita,
Kau ketuk palu keadilan, di tengah hiruk pikuk dunia.
Oh, palu yang kamu ketuk, suaramu nyaring,
Menerobos batas waktu, menembus ruang hening.
Di sana, di kursi empuk, mereka bersidang,
Namun, adakah yang mendengar, suara rakyat yang bimbang?
Kau ketuk palu itu, seolah tanpa beban,
Tapi tahukah kamu, harapan yang tersimpan?
Setiap ketukanmu, melambangkan janji suci,