Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah di Ujung Pelangi

30 Juli 2024   08:20 Diperbarui: 30 Juli 2024   08:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung pelangi yang jauh membentang,  

Tersembunyi kisah yang jarang terungkapkan.  

Di sana, mimpi dan harapan bergulir lembut,  

Mengalir dalam cahaya yang tak pernah surut.

Setiap warna adalah cerita yang tertinggal,  

Jejak-jejak indah dari perjalanan panjang.  

Merah yang menyala adalah semangat juang,  

Menyuarakan cinta yang terus berjuang.

Kuning cemerlang membawa tawa bahagia,  

Menyingkap senyum di wajah yang penuh cinta.  

Hijau yang teduh melambangkan damai,  

Menggenggam erat impian yang tak pernah surai.

Biru yang dalam adalah lautan rindu,  

Mengalir tenang, menyejukkan kalbu.  

Ungu misterius menyimpan rahasia,  

Cerita-cerita kecil yang penuh makna.

Di ujung pelangi, kita pernah berjanji,  

Menulis kenangan dalam tinta kasih.  

Melukis masa depan di atas kanvas waktu,  

Menghadirkan kebahagiaan tanpa ragu.

Namun, hidup tak selalu seindah pelangi,  

Ada badai dan hujan yang harus dihadapi.  

Dalam setiap tetes air mata yang jatuh,  

Ada kekuatan untuk terus melangkah jauh.

Kita pernah terluka, namun tak menyerah,  

Mengambil pelajaran dari setiap lelah.  

Menemukan makna di balik setiap derita,  

Bahwa hidup adalah anugerah yang berharga.

Di ujung pelangi, kita temukan arti,  

Bahwa cinta sejati tak pernah mati.  

Ia tumbuh dan mekar di hati yang tulus,  

Menjadi cahaya di kegelapan yang halus.

Mari kita terus berjalan bersama,  

Menyusuri jalan yang penuh warna.  

Di ujung pelangi, kita kan temukan,  

Bahwa cinta adalah kisah yang abadi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun