Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cermin Diri

29 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 29 Juli 2024   19:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik bayang kaca bening,

Terpantul wajah yang tak asing,

Wajahku yang penuh tanya,

Mengapa hidup penuh duka?

Setiap garis di kulit tua,

Cerita panjang tanpa jeda,

Di balik senyum yang terkulum,

Ada luka, ada kelam.

Mata ini saksi bisu,

Tangis tawa silih berganti,

Harap yang kadang sirna,

Cinta yang kadang berdusta.

Di dalam cermin aku lihat,

Pribadi yang penuh dekat,

Dengan impian dan asa,

Namun sering terjatuh pula.

Waktu berlari tak terkejar,

Meninggalkan jejak samar,

Cermin ini tetap setia,

Memantulkan segala nyata.

Aku lihat diri yang berani,

Meski ragu sering menghampiri,

Tetap melangkah dengan pasti,

Meski arah kadang tertutupi.

Hidup ini bukan sekadar mimpi,

Realita yang harus dihadapi,

Cermin diriku mengingatkan,

Untuk terus bertahan dan berjuang.

Di cermin ini, aku temukan,

Semua kekuatan dan kelemahan,

Bukan sekadar bayangan semu,

Namun diri yang terus tumbuh.

Setiap hari, setiap waktu,

Cermin ini menjadi saksi bisu,

Perjalanan panjang yang berliku,

Menuju cahaya dalam diriku.

Aku terima segala cela,

Karena itulah yang membentuk jiwa,

Cermin diri, refleksi nyata,

Menuju hidup yang lebih bermakna.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun