Di balik dinding waktu yang tak bertepi,
Aku berdiri, terikat dalam kebosanan tak terperi.
Hari-hari berlalu, satu demi satu,
Tak ada perubahan, tak ada hal baru.
Jenuh menyelimuti, meresap ke dalam jiwa,
Membungkus hati dengan kabut duka.
Rutinitas yang monoton, seperti rantai besi,
Mengikat langkah, memenjarakan diri.
Di pagi yang sama, dengan harapan yang pudar,
Aku terjaga, namun semangat tak berkobar.
Kopi yang dulu hangat, kini terasa hambar,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!