Di sudut senja yang merona merah,
Terselip bayang, siluet kecewa.
Pada janji yang kau ucap mesra,
Kini tinggal kata tanpa makna.
Harapan tumbuh, bersemi di hati,
Namun gugur sebelum mekar di pagi.
Engkau yang dulu bawa cahaya,
Kini tinggalkan jejak luka.
Dalam tiap kata yang terurai manis,
Tersirat janji yang tak pernah terwujud.
Mimpi-mimpi yang dulu terbang tinggi,
Kini jatuh dan terhempas sunyi.
Mengapa asa harus terseret duka?
Mengapa hati harus terbakar pilu?
Pada tiap langkah yang kutapaki,
Ada bayangmu, ada lara yang sembunyi.
Kekecewaan ini bagai langit kelabu,
Menghiasi hari-hari tanpa cahaya.
Dalam hening malam aku bertanya,
Adakah ruang bagi luka sembuh jua?
Mungkin waktu akan menghapus jejak,
Namun kenangan tetap terpatri kuat.
Kekecewaan ini mengajarkan arti,
Bahwa cinta tak selalu abadi.
Meski kecewa membekas di jiwa,
Aku akan bangkit, menatap hari.
Menjemput asa, membangun cerita,
Tanpa bayangmu, tanpa duka.