Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Love

Punya Cinta Tidak Harus Mengumbarnya

25 Juli 2024   22:30 Diperbarui: 25 Juli 2024   22:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Cinta adalah salah satu perasaan paling mendasar yang dimiliki oleh manusia. Ia menyentuh setiap aspek kehidupan, dari relasi keluarga, persahabatan, hingga hubungan romantis. Dalam era digital ini, dimana media sosial memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa terdorong untuk mengumbar cinta mereka secara publik. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: apakah benar-benar perlu mengumbar cinta untuk menunjukkan bahwa kita memilikinya? Mari kita telaah lebih dalam mengenai konsep ini.

#### Cinta dalam Era Digital

Media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi dan berbagi informasi. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter memungkinkan kita untuk membagikan momen-momen berharga dengan orang-orang di seluruh dunia. Tidak jarang kita melihat pasangan yang memposting foto mesra, kata-kata manis, atau bahkan momen-momen privat yang seharusnya mungkin hanya dinikmati oleh mereka berdua. Fenomena ini, yang sering disebut sebagai "love flaunting" atau mengumbar cinta, telah menjadi tren yang begitu umum.

Ada beberapa alasan mengapa orang merasa perlu untuk mengumbar cinta mereka. Pertama, ada dorongan untuk validasi sosial. Ketika kita memposting sesuatu yang menunjukkan kebahagiaan kita, terutama dalam hubungan romantis, kita sering kali mendapatkan 'like', komentar positif, dan dukungan dari teman-teman kita. Ini memberikan perasaan diterima dan dihargai, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

Kedua, ada keinginan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita berhasil dalam aspek kehidupan tertentu, dalam hal ini, cinta. Ini sering kali terkait dengan persepsi bahwa hubungan yang ditampilkan di media sosial adalah hubungan yang sukses dan bahagia. Dengan demikian, mengumbar cinta dapat menjadi cara untuk menunjukkan status dan keberhasilan personal.

#### Privasi dan Keintiman

Namun, ada argumen kuat yang menentang kebiasaan mengumbar cinta secara berlebihan. Salah satu argumen utama adalah pentingnya privasi dalam hubungan. Cinta yang sejati tidak memerlukan pengakuan dari publik. Keintiman dan kebahagiaan yang kita rasakan bersama pasangan seharusnya cukup sebagai bukti bahwa hubungan itu bermakna.

Mengumbar setiap detail hubungan ke publik bisa mengurangi makna dan kedalaman dari momen-momen tersebut. Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang menjaga beberapa hal tetap privat antara kita dan pasangan. Keintiman yang dijaga dapat memperkuat ikatan emosional dan memberikan ruang bagi kedua individu untuk saling mengenal lebih dalam tanpa tekanan dari ekspektasi publik.

Selain itu, mengumbar cinta juga bisa menimbulkan risiko. Ketika kita membagikan terlalu banyak informasi tentang hubungan kita, kita membuka pintu bagi orang lain untuk berkomentar, mengkritik, atau bahkan mencampuri urusan pribadi kita. Ini bisa menambah tekanan pada hubungan dan membuat pasangan merasa tidak nyaman atau tertekan.

#### Cinta yang Tidak Diumbarkan Tetap Nyata

Cinta yang tidak diumbarkan bukan berarti tidak ada atau tidak berarti. Justru, banyak hubungan yang paling kuat dan langgeng adalah yang tidak sering ditampilkan di depan umum. Mereka yang memilih untuk menjaga hubungan mereka tetap privat sering kali melakukannya karena mereka menghargai keintiman dan kedalaman dari hubungan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun