Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandiwara Demokrasi

22 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 22 Juli 2024   20:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasilnya telah dirancang, mereka saling memegang.

Suara-suara diabaikan, dibisukan oleh kepentingan,

Kebenaran tersingkir oleh kuasa dan keuntungan,

Demokrasi berubah jadi permainan licik,

Di mana keadilan hanyalah mitos yang menipis.

Parlemen bak panggung teater,

Di mana wakil-wakil rakyat bersandiwara,

Mereka berdebat, berteriak lantang,

Namun sejatinya, keputusan sudah dirancang matang.

Korupsi merajalela, merusak sendi negeri,

Janji-janji kampanye hanyalah ilusi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun