Di sudut kota yang terlupakan,
Di antara gedung-gedung megah yang menjulang,
Tersembunyi sebuah gubuk reyot,
Tempat tinggal hati yang teguh,
Walau dindingnya penuh retak,
Dan atapnya berlubang menyusupkan hujan,
Di sanalah harapan masih bersemayam.
Pagi datang membawa dingin,
Menyapa kulit yang kering oleh debu,
Anak-anak berlarian di tanah berdebu,
Tertawa riang di tengah kekurangan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!