Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Penegakkan Hukum Harus Adil dan Amanah

21 Juli 2024   04:40 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/

Penegakan hukum adalah salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas dan keadilan di masyarakat. Hukum yang ditegakkan dengan adil dan amanah tidak hanya memberikan rasa aman bagi warga negara, tetapi juga menjadi fondasi bagi terciptanya kepercayaan publik terhadap pemerintah dan sistem peradilan. Namun, dalam kenyataannya, penegakan hukum yang ideal ini seringkali sulit dicapai akibat berbagai tantangan yang ada.

Pertama-tama, adil dalam penegakan hukum berarti bahwa semua orang diperlakukan sama di hadapan hukum tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau politik mereka. Prinsip ini sering kali diabaikan dalam praktik, di mana individu-individu dengan kekuasaan dan pengaruh seringkali mendapatkan perlakuan istimewa. Kasus-kasus korupsi kelas kakap yang berlarut-larut dan minimnya hukuman yang setimpal bagi pelakunya menjadi contoh nyata ketidakadilan dalam penegakan hukum di Indonesia. Kondisi ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan dan pemerintah, serta menimbulkan rasa ketidakadilan yang mendalam.

Selain itu, amanah dalam penegakan hukum merujuk pada integritas dan profesionalisme para penegak hukum. Polisi, jaksa, hakim, dan aparat penegak hukum lainnya harus menjalankan tugas mereka dengan jujur, transparan, dan tanpa ada intervensi atau tekanan dari pihak manapun. Sayangnya, praktik suap dan nepotisme masih sering mewarnai proses penegakan hukum di negara ini. Laporan mengenai oknum aparat penegak hukum yang terlibat dalam kasus suap atau penyalahgunaan wewenang semakin memperparah citra buruk institusi penegak hukum di mata masyarakat.

Untuk mencapai penegakan hukum yang adil dan amanah, beberapa langkah penting perlu diambil. Pertama, reformasi hukum harus dilakukan secara menyeluruh. Reformasi ini mencakup revisi undang-undang yang sudah tidak relevan, penataan kembali sistem peradilan, serta penguatan lembaga-lembaga pengawas independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Reformasi hukum yang komprehensif akan memastikan bahwa hukum yang berlaku sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Kedua, peningkatan kualitas dan integritas aparat penegak hukum menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Seleksi yang ketat, pelatihan berkelanjutan, serta pengawasan yang efektif harus diterapkan untuk memastikan bahwa hanya individu-individu yang kompeten dan berintegritas tinggi yang mengemban tugas sebagai penegak hukum. Selain itu, pemberian insentif yang layak serta perlindungan hukum bagi para aparat penegak hukum juga penting agar mereka dapat menjalankan tugas tanpa rasa takut atau tekanan.

Ketiga, partisipasi aktif masyarakat dalam proses penegakan hukum perlu didorong. Masyarakat harus diberikan ruang untuk berperan serta dalam mengawasi jalannya proses penegakan hukum. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti sistem pelaporan online dan transparansi data kasus, dapat menjadi sarana yang efektif untuk melibatkan masyarakat. Dengan adanya partisipasi masyarakat, potensi penyimpangan dalam penegakan hukum dapat diminimalisir.

Selain itu, pendidikan hukum bagi masyarakat juga penting untuk ditingkatkan. Masyarakat yang melek hukum akan lebih sadar akan hak dan kewajiban mereka, serta lebih kritis dalam menilai kinerja aparat penegak hukum. Pendidikan hukum ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti sosialisasi, seminar, dan integrasi materi hukum dalam kurikulum pendidikan.

Peran media juga sangat penting dalam penegakan hukum. Media memiliki fungsi kontrol sosial dengan memberikan informasi yang akurat dan berimbang mengenai kasus-kasus hukum yang terjadi. Media yang independen dan profesional akan membantu mengungkap kasus-kasus penyimpangan hukum serta memberikan tekanan publik bagi penegakan hukum yang adil dan amanah. Oleh karena itu, kebebasan pers harus dijaga dan dilindungi agar media dapat menjalankan peranannya dengan baik.

Penegakan hukum yang adil dan amanah juga memerlukan keberanian dari pemimpin bangsa. Para pemimpin, baik di tingkat nasional maupun daerah, harus menjadi teladan dalam menjunjung tinggi hukum. Mereka harus menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberantas korupsi, nepotisme, dan berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan lainnya. Keberanian pemimpin dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu akan menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk turut serta mendukung terciptanya keadilan.

Pada akhirnya, penegakan hukum yang adil dan amanah bukanlah sekadar slogan, tetapi merupakan kebutuhan nyata bagi terciptanya masyarakat yang damai dan sejahtera. Mewujudkan penegakan hukum yang ideal ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, hingga media. Dengan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh, harapan akan terwujudnya keadilan hukum yang sejati bukanlah hal yang mustahil. Mari bersama-sama berjuang untuk mewujudkan penegakan hukum yang adil dan amanah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun