Dalam gelapnya malam yang tiada berkesudahan, Â
aku berdiri tegak, menantang setiap bayang yang menghampiri. Â
Ada asa yang terpancar dalam setiap nafas, Â
mengusir kelam yang berusaha menelan semua mimpi.
Bayang-bayang itu bukanlah musuh, Â
mereka adalah sahabat setia yang menemani setiap langkah. Â
Mereka adalah saksi bisu dari setiap perjuangan, Â
mengiringi langkahku di jalan yang penuh duri dan liku.
Asa, bintang kecil yang tak henti bersinar, Â
walau kadang redup oleh kerasnya badai. Â
Ia tak pernah padam, selalu ada di ujung gelap, Â
menuntunku keluar dari labirin kegelapan.
Bayang-bayang asa, bukan sekadar harapan semu, Â
mereka adalah janji yang menguatkan setiap langkah. Â
Janji bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan, Â
di balik setiap kejatuhan, ada kesempatan untuk bangkit kembali.
Dalam setiap langkah yang tertatih, Â
aku menggenggam erat bayang-bayang asa. Â
Mereka membisikkan kata-kata penuh keyakinan, Â
bahwa setiap mimpi layak untuk diperjuangkan.
Malam mungkin kelam, tapi asa tetap menyala, Â
menjadi lentera kecil yang menuntun di setiap langkah. Â
Bayang-bayang asa, kau adalah pelita dalam gulita, Â
penyemangat dalam setiap perjuangan tanpa akhir.
Ketika dunia terasa begitu menyesakkan, Â
aku menemukan kekuatan dalam bayang-bayang asa. Â
Mereka adalah cermin dari tekad yang tak pernah pudar, Â
menyadarkan bahwa setiap usaha akan berbuah manis.
Maka, biarlah bayang-bayang asa terus menyertai, Â
menjadi saksi dari setiap mimpi yang kugapai. Â
Mereka adalah teman setia dalam perjalanan panjang ini, Â
menguatkan hati, menyemangati jiwa.
Dalam bayang-bayang asa, kutemukan kedamaian, Â
sebuah ketenangan di tengah badai kehidupan. Â
Mereka adalah penuntun, pemandu dalam kegelapan, Â
menggiring langkahku menuju cahaya harapan.
Teruslah bersinar, bayang-bayang asa, Â
menjadi cahaya dalam setiap gelap. Â
Kau adalah harapan, kau adalah impian, Â
yang tak pernah pudar, yang selalu ada.