Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Ekonomi Global dan Solusi Islam Serta Marhaenisme

19 Juli 2024   04:14 Diperbarui: 19 Juli 2024   04:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis ekonomi global telah menjadi isu yang berulang kali mengguncang perekonomian dunia. Setiap krisis menimbulkan dampak yang luas dan signifikan, tidak hanya terhadap sistem keuangan, tetapi juga terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir 2019 adalah salah satu contoh terkini yang menggambarkan betapa rentannya sistem ekonomi global. Dalam menghadapi krisis ini, berbagai pendekatan telah diusulkan, termasuk dari perspektif Islam dan Marhaenisme. Kedua pendekatan ini menawarkan solusi yang unik dan berpotensi memberikan stabilitas yang lebih berkelanjutan.

#### Krisis Ekonomi Global: Akar Masalah

Krisis ekonomi global sering kali dipicu oleh ketidakstabilan sistem keuangan, ketimpangan ekonomi, dan praktik bisnis yang tidak berkelanjutan. Ketergantungan pada sistem kapitalis yang berorientasi pada keuntungan maksimal sering kali mengabaikan aspek sosial dan lingkungan. Akibatnya, jurang antara kaya dan miskin semakin lebar, dan kerusakan lingkungan semakin parah. Krisis finansial 2008, misalnya, diakibatkan oleh spekulasi berlebihan di pasar properti yang akhirnya mengguncang ekonomi dunia.

#### Solusi Islam

Islam menawarkan solusi yang holistik terhadap krisis ekonomi melalui prinsip-prinsip keuangan yang adil dan beretika. Salah satu prinsip utama dalam ekonomi Islam adalah larangan riba (bunga), yang dianggap sebagai praktik eksploitatif. Sebagai gantinya, Islam menganjurkan sistem bagi hasil di mana keuntungan dan risiko dibagi secara adil antara pihak yang terlibat. Hal ini mendorong investasi yang lebih bertanggung jawab dan mengurangi spekulasi berlebihan.

Selain itu, zakat (pajak wajib) dan sedekah (donasi sukarela) adalah instrumen penting dalam ekonomi Islam yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Dengan membagikan kekayaan kepada yang membutuhkan, zakat membantu memastikan bahwa kekayaan tidak terkonsentrasi pada segelintir orang saja, melainkan didistribusikan secara merata untuk kesejahteraan masyarakat luas.

#### Solusi Marhaenisme

Marhaenisme, yang diilhami oleh ajaran Sukarno, menawarkan pendekatan yang berfokus pada kepentingan rakyat kecil atau marhaen. Prinsip utama Marhaenisme adalah kemandirian ekonomi dan keadilan sosial. Sukarno percaya bahwa kesejahteraan harus dimulai dari bawah, dengan memperkuat ekonomi rakyat kecil melalui reforma agraria, industrialisasi yang berkeadilan, dan pemerataan sumber daya.

Reforma agraria adalah langkah penting dalam Marhaenisme. Dengan memberikan akses tanah kepada petani kecil, Marhaenisme berusaha menciptakan fondasi ekonomi yang kuat di tingkat akar rumput. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan lokal tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan volatilitas harga internasional.

Industrialiasi yang berkeadilan juga menjadi fokus dalam Marhaenisme. Dengan mendorong pertumbuhan industri yang melibatkan partisipasi aktif dari rakyat, Marhaenisme berusaha menciptakan lapangan kerja yang luas dan merata. Hal ini penting untuk mengurangi pengangguran dan memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

#### Integrasi Solusi Islam dan Marhaenisme

Meskipun berasal dari konteks budaya dan ideologi yang berbeda, prinsip-prinsip Islam dan Marhaenisme memiliki banyak kesamaan yang dapat diintegrasikan untuk mengatasi krisis ekonomi global. Kedua pendekatan menekankan pentingnya keadilan sosial, pemerataan kekayaan, dan keberlanjutan.

1. **Pembangunan Ekonomi Berbasis Komunitas:**

   Kombinasi antara prinsip zakat dan reformasi agraria dapat menciptakan sistem yang mendukung pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Dengan memberikan akses tanah dan modal kepada rakyat kecil, serta memastikan redistribusi kekayaan melalui zakat, kita dapat menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.

2. **Investasi Berkelanjutan dan Etis:**

   Prinsip bagi hasil dalam Islam dapat diterapkan dalam konteks industrialisasi berkeadilan Marhaenisme. Dengan mendorong investasi yang berfokus pada keuntungan bersama dan tanggung jawab sosial, kita dapat menciptakan sektor industri yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan.

3. **Kebijakan Ekonomi yang Berkeadilan:**

   Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mengintegrasikan kedua pendekatan ini melalui kebijakan ekonomi yang berkeadilan. Misalnya, dengan mengimplementasikan kebijakan pajak progresif, subsidi untuk usaha kecil dan menengah, serta program kesejahteraan sosial yang komprehensif.

#### Kesimpulan

Krisis ekonomi global memerlukan solusi yang holistik dan berkelanjutan. Pendekatan Islam dan Marhaenisme menawarkan pandangan yang unik dan saling melengkapi dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dari kedua pendekatan ini, kita dapat membangun fondasi ekonomi yang kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk mewujudkan visi ini demi kesejahteraan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun