Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Itu Pilihan, Pilihlah dengan Dasar Ketakwaan

18 Juli 2024   18:25 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/PemKabTangerang

Hidup adalah rangkaian pilihan. Setiap langkah yang kita ambil, setiap keputusan yang kita buat, semuanya adalah pilihan yang menentukan arah hidup kita. Namun, di tengah derasnya arus modernisasi dan materialisme, seringkali kita dihadapkan pada dilema antara memilih yang benar dan yang salah, antara yang baik dan yang buruk, serta antara yang bermanfaat dan yang merugikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjadikan ketakwaan sebagai dasar dalam setiap pilihan yang kita buat.

Ketakwaan adalah kondisi di mana seseorang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap perbuatan dan tindakannya. Ketakwaan mengajarkan kita untuk selalu menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Dengan menjadikan ketakwaan sebagai landasan dalam membuat keputusan, kita tidak hanya mengejar kebaikan duniawi, tetapi juga kebahagiaan ukhrawi.

**Menentukan Prioritas Hidup dengan Ketakwaan**

Prioritas hidup seseorang mencerminkan nilai-nilai yang dipegang teguh olehnya. Dalam Islam, ketakwaan adalah salah satu nilai tertinggi yang harus dijadikan prioritas utama. Dengan ketakwaan, kita mampu menentukan mana yang lebih penting antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan akhirat. Sebagai contoh, dalam mengejar karier, seseorang yang bertakwa tidak akan mengorbankan kewajiban ibadah hanya demi keuntungan materi. Ia akan berusaha untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan ibadah, memastikan bahwa keduanya berjalan seiring dan saling mendukung.

**Pilihan dalam Berinteraksi Sosial**

Dalam berinteraksi sosial, ketakwaan juga memainkan peran penting. Seseorang yang bertakwa akan selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan sesama, tidak hanya dengan sesama muslim tetapi juga dengan seluruh umat manusia. Ia akan memilih untuk berlaku adil, jujur, dan penuh kasih sayang dalam setiap interaksi sosialnya. Misalnya, dalam memilih teman, ia akan memilih teman yang dapat membawa kebaikan dan mengingatkan pada Allah SWT, bukan teman yang justru menjauhkan dari jalan-Nya.

**Keputusan Ekonomi Berdasarkan Ketakwaan**

Dalam aspek ekonomi, ketakwaan juga menjadi panduan utama. Dalam mencari nafkah, seorang muslim yang bertakwa akan memilih pekerjaan yang halal dan berkah, meskipun mungkin penghasilannya lebih sedikit dibandingkan pekerjaan yang haram. Ia menyadari bahwa rezeki yang diperoleh dengan cara yang halal akan membawa keberkahan dan ketenangan dalam hidup. Sebaliknya, rezeki yang diperoleh dengan cara yang haram hanya akan membawa kesengsaraan dan kehinaan di dunia dan akhirat.

**Pilihan dalam Pendidikan dan Pengembangan Diri**

Pendidikan dan pengembangan diri adalah bidang lain di mana ketakwaan harus dijadikan dasar dalam membuat keputusan. Seorang muslim yang bertakwa akan memilih pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual. Ia akan memilih lingkungan pendidikan yang mendukung pembentukan akhlak mulia dan nilai-nilai islami. Selain itu, dalam mengembangkan diri, ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, serta mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

**Menjaga Lingkungan dengan Ketakwaan**

Pilihan hidup yang berdasarkan ketakwaan juga mencakup bagaimana kita memperlakukan lingkungan sekitar. Islam mengajarkan kita untuk menjaga dan merawat bumi sebagai amanah dari Allah SWT. Oleh karena itu, dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan lingkungan, seorang muslim yang bertakwa akan memilih tindakan yang tidak merusak alam, tetapi sebaliknya, berusaha untuk melestarikan dan memperbaikinya. Misalnya, dalam memilih produk, ia akan memilih produk yang ramah lingkungan dan tidak merugikan alam.

**Menghadapi Cobaan dengan Ketakwaan**

Hidup tidak selalu berjalan mulus. Setiap orang pasti akan menghadapi berbagai cobaan dan ujian. Ketika dihadapkan pada situasi sulit, ketakwaan menjadi pegangan yang kokoh. Seorang muslim yang bertakwa akan memilih untuk bersabar dan tawakal, serta tetap berusaha dengan sungguh-sungguh. Ia yakin bahwa setiap cobaan adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan dan ketakwaannya. Dengan bersandar pada ketakwaan, ia akan mampu menghadapi setiap cobaan dengan tegar dan tetap berada di jalan yang diridhai Allah SWT.

**Kesimpulan**

Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan membawa konsekuensi yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, menjadikan ketakwaan sebagai dasar dalam setiap keputusan adalah langkah yang bijaksana. Ketakwaan tidak hanya membawa kita pada kebaikan duniawi, tetapi juga memastikan kebahagiaan abadi di akhirat. Dengan ketakwaan, kita dapat menjalani hidup dengan penuh makna, selalu berada di jalan yang benar, dan senantiasa mendapat ridha dari Allah SWT. Pilihlah dengan ketakwaan, karena itulah pilihan yang terbaik untuk hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun