Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lukisan Takdir

18 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wislah.com/pengertian-takdir/

Dalam kanvas kehidupan yang luas,

Kuas takdir menari dengan bebas,

Setiap goresan membentuk cerita,

Tentang harapan, mimpi, dan asa.

Pada langit biru yang tanpa batas,

Terpampang lukisan penuh makna,

Awan berarak seperti kisah,

Mengisahkan suka dan duka yang pernah ada.

Warna-warni kehidupan berpadu,

Seperti pelangi setelah badai berlalu,

Menghiasi hari dengan sejuta warna,

Menggambarkan cinta, tawa, dan air mata.

Ada saat di mana gelap menyelimuti,

Hitam pekat tanpa secercah cahaya,

Namun, dalam setiap sudut kelam itu,

Tersimpan harapan yang tak pernah padam.

Kehidupan adalah seni yang kompleks,

Setiap langkah adalah tarian yang indah,

Menghadapi rintangan dengan senyuman,

Mencari makna di setiap persimpangan.

Dalam keheningan malam yang hening,

Bintang-bintang berbisik lembut,

Menceritakan kisah masa lalu,

Yang terukir dalam jejak takdir.

Waktu adalah pelukis yang bijaksana,

Dengan sabar menata setiap detik,

Menjadi bagian dari lukisan yang agung,

Tentang perjalanan hidup yang terus bergerak.

Ada saat bahagia penuh canda tawa,

Ada pula duka yang tak terelakkan,

Namun dalam setiap goresan itu,

Tersimpan kekuatan yang tak terduga.

Lukisan takdir adalah karya agung,

Yang tak bisa dilukis dengan satu warna,

Karena hidup adalah harmoni yang sempurna,

Antara suka dan duka, antara gelap dan terang.

Di akhir hari, saat kanvas terisi penuh,

Kita akan melihat dengan mata hati,

Bahwa setiap goresan punya makna,

Membentuk lukisan kehidupan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun