Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mengurai Benang Takdir

16 Juli 2024   21:12 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://suaraaisyiyah.id/antara-takdir-dan-ikhtiar/

Pada malam yang hening,

Kala bintang-bintang redup di langit,

Aku duduk merenungi perjalanan ini,

Mengurai benang-benang takdir yang kusut.

Setiap helai benang adalah cerita,

Tentang harapan yang terjalin,

Tentang mimpi yang terpatri,

Dan tentang luka yang tak terobati.

Ada benang yang berkilauan,

Menyimpan kenangan manis dan bahagia,

Ada pula benang yang kusam dan lusuh,

Menyimpan duka dan air mata.

Dalam anyaman takdir ini,

Terdapat simpul-simpul rumit,

Yang terkadang sulit diurai,

Namun tetap harus kuhadapi.

Kadang kala, aku ingin menyerah,

Melepas semua simpul yang membelit,

Namun hatiku terus berkata,

Bahwa setiap simpul adalah pelajaran.

Dalam setiap jalinan benang,

Ada makna yang tersembunyi,

Ada pesan dari semesta,

Yang hanya bisa terbaca oleh hati yang peka.

Aku berusaha mengurai perlahan,

Dengan sabar dan ketabahan,

Menemukan keindahan dalam kerumitan,

Dan kekuatan dalam kelemahan.

Takdir mungkin tak selalu adil,

Namun aku percaya,

Di balik setiap simpul yang kusut,

Tersimpan hikmah yang berharga.

Malam semakin larut,

Aku masih di sini, mengurai benang takdir,

Dengan doa dan harapan,

Bahwa suatu saat, semua akan menjadi jelas.

Ketika pagi menjelang,

Dan sinar mentari menerangi,

Aku akan bangkit dengan semangat baru,

Melanjutkan perjalanan ini dengan keyakinan.

Bahwa di ujung benang takdir,

Ada cahaya yang menanti,

Menguatkan langkahku,

Dan memberi arti pada setiap simpul yang terurai.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun