Pada malam yang hening,
Kala bintang-bintang redup di langit,
Aku duduk merenungi perjalanan ini,
Mengurai benang-benang takdir yang kusut.
Setiap helai benang adalah cerita,
Tentang harapan yang terjalin,
Tentang mimpi yang terpatri,
Dan tentang luka yang tak terobati.
Ada benang yang berkilauan,
Menyimpan kenangan manis dan bahagia,
Ada pula benang yang kusam dan lusuh,
Menyimpan duka dan air mata.
Dalam anyaman takdir ini,
Terdapat simpul-simpul rumit,
Yang terkadang sulit diurai,
Namun tetap harus kuhadapi.
Kadang kala, aku ingin menyerah,
Melepas semua simpul yang membelit,
Namun hatiku terus berkata,
Bahwa setiap simpul adalah pelajaran.
Dalam setiap jalinan benang,
Ada makna yang tersembunyi,
Ada pesan dari semesta,
Yang hanya bisa terbaca oleh hati yang peka.
Aku berusaha mengurai perlahan,
Dengan sabar dan ketabahan,
Menemukan keindahan dalam kerumitan,
Dan kekuatan dalam kelemahan.
Takdir mungkin tak selalu adil,
Namun aku percaya,
Di balik setiap simpul yang kusut,
Tersimpan hikmah yang berharga.
Malam semakin larut,
Aku masih di sini, mengurai benang takdir,
Dengan doa dan harapan,
Bahwa suatu saat, semua akan menjadi jelas.
Ketika pagi menjelang,
Dan sinar mentari menerangi,
Aku akan bangkit dengan semangat baru,
Melanjutkan perjalanan ini dengan keyakinan.
Bahwa di ujung benang takdir,
Ada cahaya yang menanti,
Menguatkan langkahku,
Dan memberi arti pada setiap simpul yang terurai.
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI