Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangis Tanpa Suara

15 Juli 2024   12:27 Diperbarui: 15 Juli 2024   12:38 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sunyi malam yang kelam,

Ada jerit yang tertahan dalam dada,

Bukan jerit yang menggema lantang,

Namun tangis tanpa suara, merasuk jiwa.

Ketika awan hitam menutupi bintang,

Dan bulan terhuyung dalam pekat malam,

Raga ini lunglai, lemah tak berdaya,

Meratap dalam senyap, mengiringi hampa.

Tangis ini bukan sekadar air mata,

Bukan tangisan yang pecah di pipi basah,

Ini adalah jeritan hati yang terbungkam,

Dalam kegelapan yang mencekam.

Hati yang terluka, tersayat dalam diam,

Tak ada tempat mengadu, hanya temaram,

Menggugurkan harap, merengkuh luka,

Dalam tangis tanpa suara, merana.

Kata-kata hilang, terserap dalam bisu,

Seperti angin yang berlalu tak berjejak,

Begitu pula duka yang tersimpan,

Menggumpal dalam jiwa yang sepi.

Bisu bukan berarti tanpa rasa,

Karena di balik keheningan ini,

Ada lautan emosi yang membuncah,

Mencari pelarian dalam hening yang nyata.

Tangis ini, tangis tanpa suara,

Adalah nyanyian sunyi jiwa yang lelah,

Mengiringi hari demi hari yang kelam,

Tanpa cahaya, tanpa canda, hanya diam.

Bila engkau mendengar senandung ini,

Ketahuilah, bukan sekadar kesedihan,

Namun penantian akan pelukan hangat,

Yang mampu menghapus derita diam-diam.

Tangis tanpa suara, adalah doa tersembunyi,

Meminta kekuatan dalam kerapuhan,

Mengharap cahaya di ujung gelap,

Menghapus tangis tanpa suara, untuk selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun