Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mimpi dalam Penjara Realita

15 Juli 2024   11:27 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:39 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik jeruji besi mimpi,

Terperangkap dalam penjara realita,

Bayang-bayang asa melayang pergi,

Ditelan kelam dunia yang fana.

Aku bermimpi tentang hari esok,

Dimana anak-anak bermain bebas,

Tanpa beban dan tanpa kokok,

Menyanyikan lagu tanpa alas.

Namun di sini, di balik tirai besi,

Mimpi-mimpi itu terhenti,

Tergilas roda zaman yang basi,

Terjerat dalam putaran yang tak peduli.

Dunia yang dulu penuh harapan,

Kini hanya bayang dalam ingatan,

Realita memeluk dengan ketidakpastian,

Menghancurkan impian, merobek harapan.

Kata-kata indah tentang keadilan,

Hanya gema dalam ruang hampa,

Di luar sana, penuh kepalsuan,

Di dalam sini, penuh derita.

Mimpi tentang cinta yang murni,

Terkubur dalam tumpukan prasangka,

Kasih sayang yang dulu bersemi,

Tercemar oleh ambisi dan kuasa.

Aku bermimpi tentang kebebasan,

Namun apa arti kebebasan,

Bila hanya ilusi dalam genggaman,

Dibelenggu oleh aturan dan hukum palsu?

Realita menyajikan drama tragis,

Dimana si kaya terus menindas,

Mereka yang kecil tertawa miris,

Menghibur diri di balik topeng tegas.

Aku bermimpi tentang persaudaraan,

Namun yang kutemui hanya kesenjangan,

Orang-orang sibuk dengan urusan,

Mengabaikan panggilan kemanusiaan.

Dalam penjara realita ini,

Setiap hari adalah perlawanan,

Melawan diri, melawan kondisi,

Berjuang agar mimpi tak tertawan.

Namun seiring waktu berjalan,

Mimpi itu perlahan pudar,

Terkikis oleh kenyataan,

Terkubur dalam jiwa yang gusar.

Tetaplah berjuang, bisik suara hati,

Meski realita menggigit, tak akan mati,

Karena di balik jeruji ini,

Masih ada harapan yang menanti.

Mimpi dalam penjara realita,

Adalah api yang tak padam,

Walau diterpa badai, disapu derita,

Semangat ini takkan tenggelam.

Suatu hari, kelak, entah kapan,

Jeruji ini akan hancur lebur,

Mimpi-mimpi akan bebas terbang,

Di langit luas, tak lagi kabur.

Mimpi dalam penjara realita,

Adalah kisah yang harus diteruskan,

Dengan keberanian dan cinta,

Kita akan memecah belenggu zaman.

Jadi, biarlah mimpi ini tetap menyala,

Dalam hati yang penuh luka,

Karena dari penjara realita,

Akan lahir dunia yang kita cita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun