Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Untung Rugi Ikut BRICS

14 Juli 2024   17:42 Diperbarui: 14 Juli 2024   18:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pintu.co.id/news/91530-brics-incar-asia-4-negara-berebut-bergabung-indonesia-salah-satunya

### UNTUNG RUGI IKUT BRICS DALAM PANDANGAN AMANAT PENDERITAAN RAKYAT (AMPERA) SOEKARNO

Dalam dunia yang semakin terhubung dan globalisasi yang tidak terelakkan, banyak negara, termasuk Indonesia, dihadapkan pada keputusan strategis untuk bergabung dengan aliansi ekonomi dan politik tertentu. Salah satu aliansi yang menonjol adalah BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. BRICS adalah forum ekonomi yang berusaha memperkuat kerjasama di antara negara-negara anggotanya, memperluas pengaruh ekonomi global mereka, dan menawarkan alternatif terhadap dominasi Barat, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa. 

Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan aliansi ini, penting untuk merenungkan nilai-nilai yang dipegang oleh bangsa ini, terutama yang termuat dalam Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) yang digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. AMPERA, sebagai pedoman utama bagi perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, memberikan kerangka kerja yang berharga untuk menganalisis untung rugi keikutsertaan Indonesia dalam BRICS.

#### **Keuntungan Ikut BRICS**

1. **Diversifikasi Pasar dan Investasi**

Salah satu keuntungan utama dari bergabung dengan BRICS adalah diversifikasi pasar dan investasi. Negara-negara BRICS memiliki ekonomi yang berkembang pesat dengan populasi yang besar, sehingga membuka peluang pasar baru bagi produk-produk Indonesia. Ini sejalan dengan prinsip AMPERA yang mengutamakan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan ekonomi nasional yang mandiri dan berdaulat. Dengan akses yang lebih mudah ke pasar-pasar besar seperti Tiongkok dan India, Indonesia dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

2. **Akses ke Teknologi dan Inovasi**

Negara-negara BRICS, terutama Tiongkok dan India, telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi dan inovasi. Melalui kerjasama dalam BRICS, Indonesia dapat memperoleh akses ke teknologi canggih dan transfer pengetahuan yang dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan industri dalam negeri. Ini sesuai dengan semangat AMPERA yang mendorong modernisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. **Penguatan Posisi Global**

Bergabung dengan BRICS juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di panggung global. Dalam dunia yang semakin multipolar, aliansi dengan negara-negara besar seperti Rusia dan Tiongkok dapat memberikan dukungan politik dan diplomatik yang signifikan. AMPERA menekankan pentingnya menjaga kedaulatan nasional dan berjuang untuk keadilan global. Melalui BRICS, Indonesia dapat berpartisipasi dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang, serta mengadvokasi kepentingan negara-negara berkembang.

4. **Pendanaan untuk Pembangunan**

BRICS memiliki bank pembangunan sendiri, yakni New Development Bank (NDB), yang menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di negara-negara anggotanya. Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia dapat mengakses dana tambahan untuk proyek-proyek vital yang dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya. Ini sesuai dengan amanat AMPERA yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan infrastruktur yang memadai.

#### **Kerugian Ikut BRICS**

1. **Ketergantungan Ekonomi**

Salah satu risiko utama dari bergabung dengan BRICS adalah potensi ketergantungan ekonomi pada negara-negara anggota yang lebih kuat, terutama Tiongkok. Dalam kerangka AMPERA, kemandirian ekonomi adalah salah satu prinsip utama. Ketergantungan yang berlebihan pada investasi dan pasar dari negara-negara BRICS dapat mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia dan membuatnya rentan terhadap perubahan kebijakan dan dinamika ekonomi di negara-negara tersebut.

2. **Persaingan Ekonomi**

Meskipun kerjasama ekonomi dapat membawa banyak manfaat, hal ini juga berarti Indonesia harus bersaing dengan negara-negara anggota lainnya yang memiliki kekuatan ekonomi yang lebih besar. Dalam konteks BRICS, Tiongkok dan India adalah pemain utama dengan ekonomi yang jauh lebih besar daripada Indonesia. Ini dapat menyulitkan Indonesia untuk mendapatkan posisi yang setara dalam aliansi tersebut dan berpotensi merugikan kepentingan nasional.

3. **Ketegangan Geopolitik**

Keterlibatan dalam BRICS juga dapat menempatkan Indonesia dalam posisi yang sulit secara geopolitik. Negara-negara BRICS, terutama Rusia dan Tiongkok, memiliki hubungan yang kompleks dengan Barat. Bergabung dengan BRICS dapat memperburuk hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat dan menempatkan Indonesia dalam situasi yang sulit jika terjadi ketegangan geopolitik antara BRICS dan negara-negara Barat. AMPERA menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan semua negara tanpa terikat pada blok politik tertentu.

4. **Kompleksitas Administratif dan Birokrasi**

Bergabung dengan aliansi internasional seperti BRICS juga membawa tantangan dalam hal administrasi dan birokrasi. Proses negosiasi dan implementasi kesepakatan internasional bisa sangat kompleks dan memerlukan sumber daya yang signifikan. Ini bisa mengalihkan perhatian dan sumber daya dari prioritas domestik yang mendesak, yang berlawanan dengan semangat AMPERA yang mengutamakan kepentingan dan penderitaan rakyat di dalam negeri.

### **Kesimpulan**

Bergabung dengan BRICS menawarkan berbagai keuntungan dan kerugian bagi Indonesia. Dalam kerangka AMPERA, penting untuk mempertimbangkan bagaimana keikutsertaan dalam aliansi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan rakyat, kedaulatan nasional, dan posisi global Indonesia. Keuntungan berupa diversifikasi pasar, akses ke teknologi, penguatan posisi global, dan pendanaan untuk pembangunan harus ditimbang dengan hati-hati terhadap risiko ketergantungan ekonomi, persaingan, ketegangan geopolitik, dan kompleksitas administratif.

Pada akhirnya, keputusan untuk bergabung dengan BRICS harus didasarkan pada evaluasi yang komprehensif dan strategis, dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang bangsa dan rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip AMPERA dapat menjadi panduan yang berharga dalam membuat keputusan ini, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selalu sejalan dengan visi kemerdekaan, kedaulatan, dan kesejahteraan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun