Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Siluet Kecewa di Akhir Cerita

14 Juli 2024   16:31 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/

Dalam riak senja yang meremang  

Tersimpan sejuta rasa yang berdebar  

Di antara bayang-bayang rindu yang menggantung  

Kita berdiri, di batas antara cinta dan kecewa  

Kau, dengan senyum yang dulu menghiasi pagi  

Kini tampak pudar, seolah kehilangan cahaya  

Kisah kita yang pernah hangat dan membara  

Kini hanya tersisa abu dingin di antara kata-kata  

Langkah kita perlahan menjauh  

Di tengah gemuruh angin yang menghembus  

Semesta seakan ikut merintih  

Menangisi cerita yang berakhir tanpa kesimpulan  

Aku melihatmu di kejauhan  

Wajahmu terlindung kabut ketidakpastian  

Tak ada lagi pelukan hangat yang menyambut  

Hanya bayang-bayang sepi yang kian merapat  

Bintang di langit pun tampak enggan bersinar  

Seolah tahu akhir dari kisah ini  

Hanya menyisakan luka yang tak terlihat  

Terselubung dalam senyum yang penuh dusta  

Kita berjalan di jalur yang berbeda  

Dengan hati yang tak lagi terpaut  

Mencoba menghapus jejak yang pernah ada  

Namun bayangmu masih lekat di pelupuk mata  

Kisah ini seperti puisi yang tak selesai  

Tertinggal di tengah bait-bait yang penuh keraguan  

Aku dan kamu, dua hati yang terpisah  

Menjadi siluet kecewa di akhir cerita  

Namun di balik segala kesedihan ini  

Aku tahu, ada kekuatan yang tersembunyi  

Dari setiap luka yang kita rasakan  

Kan menjadi pelajaran yang tak ternilai  

Mungkin kini kita harus berpisah  

Menggenggam mimpi masing-masing  

Namun kenangan ini akan selalu ada  

Mengisi ruang kosong di hati yang sunyi  

Siluet kecewa di akhir cerita  

Mengajarkan kita tentang arti kehilangan  

Bahwa dalam setiap perpisahan  

Tersimpan harapan untuk menemukan kembali kebahagiaan  

Dan meski kini kita berbeda jalan  

Aku berharap kau menemukan terang di ujung sana  

Membawa senyum yang dulu menghangatkan  

Menjadi cahaya di tengah gelapnya malam  

Siluet kecewa di akhir cerita  

Adalah awal dari babak baru  

Di mana kita belajar untuk bangkit  

Menggapai mimpi dengan langkah yang pasti  

Meski luka ini masih terasa  

Aku percaya waktu akan menyembuhkan  

Dan pada akhirnya, kita akan mengerti  

Bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang lebih indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun