Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reformasi 1998 dalam Perspektif Marhaenisme

14 Juli 2024   06:10 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. **Keadilan Sosial**: Salah satu tuntutan utama Reformasi adalah pemberantasan KKN yang telah merugikan rakyat kecil dan memperkaya segelintir elit. Marhaenisme menekankan pentingnya keadilan sosial dan distribusi kekayaan yang merata. Reformasi membuka peluang untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan berkeadilan sosial, meskipun tantangan dalam implementasinya masih terus ada hingga hari ini.

3. **Anti-Kapitalisme dan Anti-Imperialisme**: Marhaenisme sangat kritis terhadap kapitalisme dan imperialisme yang dianggap sebagai sumber penindasan bagi rakyat. Reformasi 1998 juga merupakan respon terhadap model pembangunan Orde Baru yang cenderung kapitalistik dan membuka pintu bagi dominasi asing. Reformasi menawarkan kesempatan untuk mengembangkan model pembangunan yang lebih mandiri dan pro-rakyat.

#### Tantangan Pasca-Reformasi

Meskipun Reformasi 1998 berhasil mengakhiri rezim Orde Baru dan membuka jalan bagi demokrasi, namun tantangan besar masih tetap ada. Korupsi, ketimpangan sosial, dan dominasi elit masih menjadi masalah serius. Dalam perspektif Marhaenisme, perjuangan belum selesai. Reformasi harus terus diperjuangkan agar benar-benar membawa perubahan yang substansial bagi rakyat kecil.

Partisipasi aktif rakyat dalam proses demokrasi harus terus didorong. Pendidikan politik yang menanamkan nilai-nilai Marhaenisme sangat penting agar rakyat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang aktif dalam menentukan arah masa depan bangsa.

#### Kesimpulan

Reformasi 1998 adalah momen penting dalam sejarah Indonesia yang memiliki relevansi besar dalam perspektif Marhaenisme. Semangat kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan penolakan terhadap kapitalisme dan imperialisme yang menjadi inti dari Marhaenisme tercermin dalam gerakan Reformasi. Namun, tantangan besar masih ada dalam mewujudkan cita-cita Reformasi. Oleh karena itu, semangat dan nilai-nilai Marhaenisme harus terus menjadi landasan dalam perjuangan untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil, demokratis, dan berdaulat.

Dengan demikian, Reformasi 1998 tidak hanya menjadi titik balik dalam sejarah politik Indonesia, tetapi juga menjadi panggilan bagi seluruh elemen bangsa untuk terus memperjuangkan keadilan dan kedaulatan rakyat, sesuai dengan semangat Marhaenisme yang diwariskan oleh Bung Karno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun