### Perolehan Kursi
Jumlah kursi di DPR RI pada Pemilu 2009 adalah 560 kursi. Dengan perolehan suara sekitar 20-25%, PNI Marhaenisme bisa mendapatkan proporsi kursi yang setara. Dalam sistem pemilu proporsional seperti di Indonesia, perolehan suara biasanya berkorelasi cukup baik dengan perolehan kursi, meskipun ada beberapa faktor lain seperti pembagian daerah pemilihan yang bisa mempengaruhi hasil akhir.
Jika kita mengambil angka tengah, misalnya 22,5% dari total kursi, maka PNI Marhaenisme akan memperoleh sekitar:
\[ 22,5\% \times 560 \text{ kursi} \approx 126 \text{ kursi} \]
### Faktor-Faktor Penentu
1. **Kampanye Efektif:** Seberapa baik PNI Marhaenisme mampu menyampaikan pesan mereka dan memobilisasi pemilih akan sangat mempengaruhi hasil ini. Kampanye yang efektif dan dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh bisa meningkatkan perolehan suara mereka.
2. **Koalisi Politik:** Koalisi dengan partai-partai yang memiliki visi yang sejalan atau setidaknya tidak bertentangan dapat memperluas basis dukungan dan meningkatkan peluang untuk memperoleh lebih banyak kursi.
3. **Isu Utama:** Fokus pada isu-isu yang relevan bagi masyarakat, seperti keadilan sosial, redistribusi kekayaan, dan kedaulatan nasional, dapat menarik pemilih yang merasa aspirasinya tidak terpenuhi oleh partai-partai lain.
4. **Dukungan Pemilih Muda:** Menarik dukungan dari pemilih muda yang jumlahnya signifikan dapat memberikan dorongan besar dalam perolehan suara.
### Kesimpulan
Skenario kemenangan PNI Marhaenisme di Pemilu 2009 menggambarkan bagaimana partai dengan ideologi nasionalis-kiri bisa meraih sukses dalam konteks politik Indonesia. Dengan strategi kampanye yang efektif, koalisi yang solid, dan kebijakan pro-rakyat, mereka memiliki potensi besar untuk memenangkan hati rakyat. Namun, tantangan-tantangan baik sebelum maupun sesudah kemenangan harus diatasi dengan bijak dan strategis.