Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenisme dan Pancasila sebagai Api dan Pemikiran Bung Karno

13 Juli 2024   08:22 Diperbarui: 13 Juli 2024   08:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/Majalah Sketsmasa Edisi HUT Bung Karno Tahun 1962

Marhaenisme dan Pancasila adalah dua konsep yang tak terpisahkan dari pemikiran Bung Karno. Kedua ideologi ini mencerminkan visi dan misi beliau dalam membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Sebagai api yang menyulut semangat perjuangan dan sebagai pemikiran yang menjadi panduan dalam berpolitik dan bernegara, Marhaenisme dan Pancasila memiliki peran penting dalam sejarah dan masa depan Indonesia.

**Marhaenisme: Ideologi Kaum Kecil**

Marhaenisme adalah ideologi yang dikembangkan oleh Bung Karno berdasarkan pengalaman langsungnya berinteraksi dengan rakyat kecil. Nama 'Marhaen' sendiri diambil dari seorang petani yang ditemui Bung Karno di daerah Jawa Barat. Marhaen adalah simbol dari kaum kecil yang memiliki alat produksi namun tidak cukup untuk mencapai kesejahteraan. Dari pengalaman ini, Bung Karno menyadari bahwa perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia harus melibatkan upaya untuk memperbaiki nasib kaum Marhaen.

Marhaenisme menekankan pentingnya kedaulatan rakyat atas alat produksi dan distribusi kekayaan nasional. Bung Karno percaya bahwa kemerdekaan politik harus diikuti oleh kemerdekaan ekonomi. Artinya, rakyat Indonesia harus menjadi tuan di negeri sendiri dan tidak bergantung pada kekuatan asing atau kapitalis dalam mengelola sumber daya alam dan kekayaan negara.

Dalam konteks ini, Marhaenisme adalah perjuangan untuk menciptakan sistem ekonomi yang adil dan merata. Bung Karno menentang kapitalisme dan imperialisme yang dianggapnya sebagai sumber ketidakadilan dan penindasan. Marhaenisme mengajarkan bahwa kekayaan negara harus digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir elit.

**Pancasila: Landasan Berbangsa dan Bernegara**

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh Bung Karno bersama para pendiri bangsa lainnya. Lima sila dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan hanya sekadar semboyan, tetapi merupakan falsafah hidup yang harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Pancasila dimulai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menekankan pentingnya keimanan dan ketakwaan sebagai landasan moral bangsa. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan bahwa setiap warga negara harus diperlakukan dengan adil dan manusiawi. Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga menegaskan pentingnya kesatuan dan kebhinnekaan sebagai kekuatan bangsa. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, sila keempat, menunjukkan bahwa demokrasi harus dijalankan dengan bijaksana dan mengedepankan musyawarah. Sila terakhir, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menegaskan bahwa kesejahteraan sosial adalah tujuan utama dari setiap kebijakan negara.

**Marhaenisme dan Pancasila: Sinergi dalam Perjuangan Bung Karno**

Marhaenisme dan Pancasila memiliki keterkaitan yang erat dalam pemikiran Bung Karno. Keduanya merupakan upaya untuk menciptakan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Marhaenisme memberikan basis ideologis dalam perjuangan ekonomi, sementara Pancasila menjadi landasan moral dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bung Karno selalu menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia harus diisi dengan perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial. Dalam pidato-pidatonya, Bung Karno sering kali mengingatkan bahwa kemerdekaan tanpa keadilan sosial hanyalah kemerdekaan formal tanpa makna. Oleh karena itu, Marhaenisme sebagai ideologi ekonomi dan Pancasila sebagai falsafah negara harus berjalan beriringan.

**Relevansi Marhaenisme dan Pancasila di Era Kontemporer**

Di era kontemporer, Marhaenisme dan Pancasila tetap relevan sebagai panduan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kapitalisme modern. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, harus memastikan bahwa kekayaan tersebut dikelola untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan segelintir pihak. Prinsip-prinsip Marhaenisme mengingatkan kita bahwa kedaulatan ekonomi harus dijaga dan diperjuangkan.

Pancasila, sebagai dasar negara, juga menjadi pedoman dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah keberagaman. Di era yang penuh dengan tantangan identitas dan integrasi nasional, Pancasila menjadi benteng dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi yang terkandung dalam Pancasila harus terus diterapkan dalam setiap kebijakan dan tindakan pemerintah.

**Kesimpulan**

Marhaenisme dan Pancasila adalah warisan pemikiran Bung Karno yang tetap relevan hingga saat ini. Keduanya merupakan api yang menyulut semangat perjuangan dan panduan dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Di tengah tantangan globalisasi dan kapitalisme modern, nilai-nilai Marhaenisme dan Pancasila harus terus dipegang teguh sebagai dasar dalam mengelola negara dan melindungi kesejahteraan rakyat. Bung Karno telah memberikan kita warisan pemikiran yang kaya, dan tugas kita adalah mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun