Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menciptakan Kader GMNI dalam Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pemimpin Bangsa yang Berjiwa Pancasila dan Nasionalis-Kiri

12 Juli 2024   17:30 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah lama menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Organisasi ini lahir dari semangat untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui jalur pendidikan dan intelektual. Di tengah dinamika politik dan sosial yang terus berkembang, GMNI tetap setia pada Pancasila dan nasionalisme kiri sebagai landasan perjuangan. Dalam konteks ini, penting bagi GMNI untuk terus menciptakan kader-kader yang siap menjadi pemimpin bangsa dengan jiwa Pancasila dan nasionalis-kiri.

### Menanamkan Pancasila

Salah satu pilar utama yang harus dimiliki oleh kader GMNI adalah pemahaman mendalam tentang Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan. Kader GMNI harus memahami bahwa Pancasila bukan sekadar semboyan, tetapi juga pedoman dalam berperilaku dan mengambil keputusan.

Proses penanaman Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan. Diskusi kelompok, seminar, dan lokakarya yang membahas nilai-nilai Pancasila perlu diadakan secara rutin. Selain itu, kader GMNI juga harus dilibatkan dalam kegiatan sosial yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kepedulian terhadap sesama, dan keadilan sosial. Dengan demikian, kader GMNI tidak hanya memahami Pancasila secara teori, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

### Mengembangkan Nasionalisme Kiri

Nasionalisme kiri adalah bentuk nasionalisme yang mengutamakan keadilan sosial dan pemerataan ekonomi. Nasionalisme kiri menekankan pentingnya negara hadir untuk melindungi dan memajukan kepentingan rakyat kecil. Dalam konteks ini, kader GMNI harus memiliki kesadaran kritis terhadap berbagai ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat.

Untuk mengembangkan nasionalisme kiri, kader GMNI perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam analisis sosial. Mereka harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang ada dan mencari solusi yang berpihak pada rakyat kecil. Selain itu, kader GMNI juga harus dilatih untuk menjadi advokat yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Melalui pendidikan politik yang kritis dan praktis, kader GMNI akan menjadi pemimpin yang memiliki keberpihakan yang jelas terhadap rakyat kecil dan kaum marhaen.

### Mempersiapkan Kader Menjadi Pemimpin

Mempersiapkan kader GMNI untuk menjadi pemimpin bangsa bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan proses panjang dan berkelanjutan yang melibatkan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman praktis. Salah satu langkah penting adalah memberikan kesempatan kepada kader GMNI untuk terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepemimpinan.

Melalui berbagai kegiatan organisasi, kader GMNI dapat belajar tentang manajemen organisasi, pengambilan keputusan, dan kepemimpinan. Mereka juga akan belajar tentang pentingnya bekerja sama dan membangun jaringan dengan berbagai pihak. Pengalaman praktis ini akan menjadi bekal berharga bagi kader GMNI dalam menghadapi berbagai tantangan ketika mereka nanti menjadi pemimpin bangsa.

Selain itu, GMNI juga perlu menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat lainnya. Melalui kerjasama ini, kader GMNI dapat mengikuti berbagai program pelatihan dan magang yang akan memperkaya wawasan dan keterampilan mereka. Kader GMNI juga perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan internasional, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman negara lain dan memperluas jaringan internasional.

### Menjaga Konsistensi Ideologi dan Moralitas

Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan kader yang berjiwa Pancasila dan nasionalis-kiri adalah menjaga konsistensi ideologi dan moralitas. Dalam perjalanan karier, tidak jarang pemimpin menghadapi berbagai godaan dan tekanan yang dapat menggoyahkan integritas mereka. Oleh karena itu, penting bagi GMNI untuk terus memberikan bimbingan dan pengawasan kepada kader-kadernya.

GMNI perlu membentuk mekanisme pengawasan internal yang efektif untuk memastikan bahwa setiap kader tetap setia pada nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kiri. Selain itu, GMNI juga perlu membangun budaya organisasi yang menjunjung tinggi integritas dan akuntabilitas. Dengan demikian, kader GMNI akan tumbuh menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan moralitas yang tinggi.

### Kesimpulan

Menciptakan kader GMNI yang siap menjadi pemimpin bangsa dengan jiwa Pancasila dan nasionalis-kiri adalah tugas yang menantang, namun sangat penting. Melalui pendidikan ideologi, pengembangan nasionalisme kiri, pelatihan kepemimpinan, dan pengawasan yang ketat, GMNI dapat mencetak kader-kader yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Kader-kader ini diharapkan akan menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki keberpihakan yang jelas terhadap rakyat kecil dan berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, GMNI akan terus berperan penting dalam menjaga dan mengembangkan semangat kebangsaan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun