Betapa kerasnya hidup di sini, Â
Dalam hiruk-pikuk yang tak berkesudahan. Â
Setiap langkah terjejak dalam ngeri, Â
Menanti pagi dengan harapan yang rapuh.
Jeritan itu menggema di angkasa, Â
Menggugah hati yang terbungkus duka. Â
Di bawah langit kota yang tak berpihak, Â
Mereka berjuang, bertahan dengan tenaga yang tersisa.
Namun, di balik pekatnya malam, Â
Ada sinar yang menyelinap perlahan. Â
Harapan kecil yang menyala di hati, Â
Menanti fajar menyingsing, membawa cahaya baru.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!